Bisnis.com, JAKARTA -- Guatemala bakal mengikuti langkah AS untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei 2018.
"Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump karena telah memimpin kebijakan ini. Keputusannya yang berani telah mendorong kami untuk melakukan hal yang benar," papar Presiden Guatemala Jimmy Morales dalam konferensi tahunan American Israel Public Affairs Committee, seperti dilansir Reuters, Senin (5/3/2018).
Dia menambahkan keputusan untuk memindahkan kedutaan besar (kedubes) tersebut menunjukkan bahwa negaranya selalu mendukung warga Israel.
Guatemala termasuk satu dari segelintir negara yang mendukung langkah Trump untuk memindahkan kedutaan besar AS ke kota suci Yerusalem pada Desember 2017.
Keputusan itu mendapat kecaman dari mayoritas dunia internasional. Sebanyak 128 negara telah menentang kebijakan Trump dan mendukung PBB mengeluarkan resolusi tidak mengikat terhadap AS agar membatalkan langkah tersebut.
Dunia internasional tidak mengakui kekuasaan Israel atas Yerusalem, yang menjadi rumah bagi tiga agama yakni Islam, Yahudi, dan Kristen.
AS adalah penopang utama Guatemala, yang sangat bergantung terhadap negara itu dalam berbagai sektor termasuk finansial. Trump juga telah mengancam bakal memutus bantuan keuangan bagi negara-negara yang mendukung resolusi PBB.