Kabar24.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan situasi di Ghouta Timur, wilayah pinggiran Damaskus seperti 'neraka di muka bumi'.
Dalam pernyataan di depan anggota Dewan Keamanan PBB di New York kemarin waktu setempat Guterres menyerukan penghentian pertempuran di kawasan yang dikuasai pemberontak Suriah tersebut.
"Seruan saya kepada semua pihak yang terlibat perang adalah, hentikan pertempuran sesegera mungkin," kata Guterres sebagaimana dikutip BBC.com, Kamis (22/2/2018).
Dikatakan, bahwa gencatan senjata sangat penting dilakukan untuk memungkinkan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Ghouta Timur yang terjebak konflik. Kata 'neraka' yang digunakan Sekjen PBB untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang sangat mengenaskan di kawasan itu.
Seorang warga bernama Firas Abdullah mengatakan bahwa rudal dan mortir dijatuhkan ke kami seperti hujan.
"Tak ada tempat untuk bersembunyi di Ghouta Timur ini ... kami tak bisa lepas dari mimpi buruk," katanya.
Baca Juga
Rekaman video memperlihatkan intensitas serangan militer Suriah sejak hari Minggu (18/2). Helikopter terbang rendah dan menjatuhkan bom ke sejumlah titik.
Serangan pasukan pemerintah pada hari Minggu itu menewaskan tak kurang dari 176 orang, termasuk anak-anak sekaligus merupakan serangan paling mematikan dalam tiga tahun terakhir. Sedangkan, serangan hari pada Selasa lalu menewaskan lebih dari 60 orang.
Warga mengatakan militer ikut menjadikan rumah-rumah warga sipil, sekolah dan rumah sakit sebagai sasaran serangan, termasuk enam rumah sakit bawah tanah yang selama ini merawat para korban.
Guterres mengatakan warga di Ghouta Timur harus segera dibantu.
"Tragedi kemanusiaan terjadi di depan mata kita dan kita tak boleh membiarkan kekejaman ini berlanjut," katanya.