Kabar24.com, JAKARTA - Para petinggi intelijen AS mengingatkan bahwa Rusia akan mengintervensi Pemilu Paruh Waktu 2018 (midterm elections) dengan menggunakan media sosial guna menebar propaganda dan laporan palsu seperti dilakukan pada 2016.
Direktur National Intelligence, Dan Coats menyatakan di depan Komisi Kongres bahwa Rusia dan entitas asing lainnya akan mengganggu pemilu di AS dan Eropa pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang.
Menurutnya, Moskow yakin upaya yang sama sebagaimana dilakukan dua tahun lalu akan kembali berhasil.
Coats, seorang mantan senator yang ditunjuk Presiden Donald Trump menjadi pejabat tertinggi intelijen AS, menyatakan telah melihat bukti Rusia tengah mempengaruhi pemilu AS pada November tahun lalu. Intervensi itu dilakukan ketika Partai Republik menguasai DPR ditambah sejumlah posisi strategis di pemerintahan negara bagian.
“Terus terang, AS berada dalam bahaya serangan,” ujar Coats dalam acara dengar pendapat tahunan soal ancaman asing di Komisi Intelijen Senat sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (17/2/2018).
Penilaian dari Coats berlawanan dengan apa yang dinyatakan Trump. Dia menyatakan keraguannya atas keterlibatan Rusia dan membantah tuduhan kerja sama tim suksesnya dengan pihak Rusia sehingga membuatnya memenangkan pemilu mengalahkan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.
Baca Juga
Agen rahasia AS menyimpulkan lebih dari setahun lalu Rusia telah meretas dan melakukan propaganda untuk menguntungkan Partai Republik.
Presiden Rusia Vladimir Putin berkali-kali membantah dan Trump menyatakan percaya kepada Putin.