Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Akui Calon Kepala Daerah Butuh Dana Besar untuk Bertarung di Pilkada

PDIP mengakui besarnya kebutuhan dana untuk mengikuti kontestasi kepala daerah.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) menyerahkan surat rekomendasi partai kepada pasangan Bacagub-Cawagub Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba (tengah) dan M Al Yasin Ali (kanan) dalam acara penetapan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP di Jakarta, Kamis (4/1). PDIP secara resmi mengusung pasangan Abdul Ghani Kasuba dan M Al Yasin Ali sebagai bacagub-cawagub Maluku Utara. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) menyerahkan surat rekomendasi partai kepada pasangan Bacagub-Cawagub Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba (tengah) dan M Al Yasin Ali (kanan) dalam acara penetapan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP di Jakarta, Kamis (4/1). PDIP secara resmi mengusung pasangan Abdul Ghani Kasuba dan M Al Yasin Ali sebagai bacagub-cawagub Maluku Utara. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Kabar24.com, JAKARTA – PDIP mengakui besarnya kebutuhan dana untuk mengikuti kontestasi kepala daerah.

Politisi PDIP Arteria Dahlan membeberkan bahwa calon kepala daerah memerlukan uang sejak prapenjaringan partai sampai pascapencoblosan. Varian dana itu meliputi biaya sosialisasi, survei, kampanye, saksi, sampai pengamanan suara.

"Kami membebankan biaya itu kepada pasangan calon kepala daerah," kata Arteria usai Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR dengan KPK di Jakarta, Senin (12/2/2018).

Arteria meyakini semua parpol menerapkan mekanisme serupa untuk para calon kepala daerah. Meski demikian, tambah dia, PDIP pun bersedia membiayai kandidat kepala daerah yang tak memiliki modal.

"Asalkan mereka memang diharapkan masyarakat dan bisa menjalankan panji-panji ideologi PDI Perjuangan," ujarnya.

Pernyataan Arteria tersebut menanggapi penangkapan bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) dari PDIP, Marianus Sae. Bupati Ngada tersebut diringkus KPK karena diduga menerima aliran dana untuk membiayai kebutuhan dana Pemilihan Gubernur NTT 2018.

Arteria menegaskan PDIP tidak memungut mahar kepada jagoan partainya di pilkada. Biaya yang dikeluarkan calon kepala daerah digunakan kembali oleh yang bersangkutan.

"Mengenai kasus Pak Marianus Sae kemarin, kami masih menghimpun banyak fakta. Soal nasibnya itu DPP yang memutuskan," kata Anggota Komisi III DPR ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper