Kabar24.com, JAKARTA — Setelah menempuh perjalanan dari Kabupaten Dharmasraya ke Kabupaten Solok di Sumatra Barat, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana disambut ribuan pelajar pemilik Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan ibu-ibu pemegang kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kamis (8/2/2018).
Sebanyak 1.173 KIP dibagikan kepada para pelajar mulai dari SD hingga SMU atau SMK dan program kesetaraan pada kesempatan tersebut.
Melalui kebijakan KIP, pemerintah berharap agar seluruh anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang layak.
“Kita syukuri bahwa pemerintah bisa memberikan Kartu Indonesia Pintar ini, agar anak-anak semuanya bisa bersekolah,” ujar Presiden dalam keterangan tertulis, Kamis (8/2/2018).
Terdapat tiga skema pembiayaan bagi para pelajar melalui KIP itu. Kepada para pelajar tingkat SD, pemerintah memberikan dana bantuan sebesar Rp450.000 per tahun. Untuk pelajar SMP, diberikan Rp750.000 sedangkan untuk tingkat SMA maupun SMK, diberikan dana bantuan sebesar Rp1 juta.
Sementara itu, kepada 1.500 penerima PKH, Presiden mengatakan bahwa dana yang tersedia pada kartu PKH ini adalah Rp1,89 juta.
Dana yang ada di PKH hanya boleh digunakan untuk keperluan gizi dan pendidikan anak-anak. “Beli rokok boleh? Tidak boleh,” ujar Kepala Negara.
Tampak hadir mendampingi Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Idrus Marham, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Bupati Solok Gusmal dan Komisaris Utama BRI Andrinof Chaniago.
Sebelum tiba di GOR Tuanku Tablang, Kabupaten Solok, sepanjang perjalanan antara Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Solok, tidak kurang dari sepuluh kali, iring-iringan mobil kepresidenan berhenti karena Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ingin menyapa dan membagi-bagikan buku tulis, syal batik serta perlengkapan bayi kepada masyarakat yang telah menunggu iring-iringan mobil tersebut.