Kabar24.com, JAKARTA — Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung proses perdamaian di Mindanao, Filipina.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menemui delegasi Moro Islamic Liberation Front (MILF) dan UNDP. Kedatangan MILF kali ini bertujuan untuk mempelajari proses perdamaian di Aceh dan bertemu dengan perwakilan Organisasi Islam di Indonesia.
“Sebagai sahabat dan tetangga dekat Filipina, Indonesia siap untuk terus bantu dorong proses perdamaian di Mindanao" ujar Retno, mengutip keterangan resminya, Kamis (1/2/2018).
Dukungan Indonesia untuk proses perdamaian di Mindanao telah dilakukan sejak awal, salah satunya melalui keterlibatan pada penyusunan perjanjian damai pada 1996 dan aktif berkontribusi dalam International Monitoring Team.
Delegasi MILF dan UNDP berkunjung ke Indonesia mulai 27 Januari -2 Februari 2018 untuk belajar dari pengalaman Indonesia dalam proses perdamaian di Aceh.
Dalam kunjungan ini, delegasi bertemu dengan pejabat, tokoh masyarakat dan akademisi di Aceh serta melakukan pertemuan dengan tokoh Islam Indonesia dan kunjungan kehormatan ke Wakil Presiden dan Menlu RI di Jakarta.
“Saya harap kunjungan ini dapat memberikan masukan bermanfaat dan pandangan baru dari pengalaman Indonesia di Aceh yang dapat diimplementasikan dalam proses pedamaian di Mindanao" jelasnya.
Salah satu bentuk kerja sama Indonesia dengan Filipina Selatan adalah kerja sama pendidikan Islam untuk pengembangan kurikulum, pertukaran ulama, guru dan pelajar, dan pendidikan kejuruan. Melalui kerja sama ini, Indonesia akan memberikan 100 beasiswa per tahun bagi pelajar madrasah Filipina dan akan menyelenggarakan workshop kerja sama pendidikan Islam di Jakarta pada 14-15 Februari 2018.