Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Bantuan yang Diberikan Kemenkes untuk Kasus Gizi Buruk dan Campak di Papua

Kementerian Kesehatan telah membeikan bantuan obat-obatan, personil dan bantuan lainnya untuk megatasi wabah campak dan gizi buruk yang terjadi di Papua.
Petugas kesehatan memberikan perawatan kepada sejumlah anak penderita gizi buruk dari kampung Warse, Distrik Jetsy di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (22/1)./ANTARA-M Agung Rajasa
Petugas kesehatan memberikan perawatan kepada sejumlah anak penderita gizi buruk dari kampung Warse, Distrik Jetsy di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (22/1)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Kesehatan telah memberikan bantuan obat-obatan, personil dan bantuan lainnya untuk mengatasi wabah campak dan gizi buruk yang terjadi di Papua.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, bantuan tersebut bekerjasama dengan pihak TNI. Daerah di Kabupaten Asmat sulit dijangkau. Menurutnya, sekali mengirimkan bantuan , pihaknya telah menghabiskan anggaran lebih dari Rp1,1 miliar.  

“Bantuan sulit diajangkau maka kita bekerjasama dengan TNI. Saya juga sudah memantau lokasi di Asmat,” katanya saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (29/1).

Kemenkes telah mengirimkan 39 orang tenaga kesehatan yang terdiri dari 11 orang dokter spesialis, 4 orang dokter umum, 3 perawat, 2 penata anestesi dan 19 tenaga kesehatan yang terdiri dari ahli gizi kesehatan lingkungan dan serveilens. Bantuan ini dikirim pada 16 Januari lalu.

Kemenkes sudah menerjunkan tim Flying Health Care (FHC) gelombang kedua yang bakal bertugas selama 10 hari. Tercatat ada 36 orang tenaga kesehatan. Selanjutnya, tengah dipersiapkan 9 gelombang FHC yang akan berlangsung sekitar 3 bulan.

“Tim terus berganti untuk menjaga stamina tenaga kesehatan,” katanya.

Hingga saat ini, sudah ada ,12 ton obat yang didistribusikan untuk pengendalian KLB gizi buruk dan campak di daerah itu, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan 142,2 kg obat pada 16 Januari lalu. Pengiriman dilakukan besamaan dengan keberangkatan 36 tenaga kesehatan untuk memenuhi pelayanan dan kebutuhan obat bagi penderita gizi buruk dan campak.

Obat dikirim melalui Bandara Soekarno Hatta menuju Agats, Asmat. Kemudian didistribusikan ke Distrik Sawa Erma, Kolof Brasa, Pulau Tiga menggunakan speed boat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper