Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Menkes: Masalah Gizi Buruk di Papua Juga Soal Ketahanan Pangan

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan masalah gizi buruk di Papua sangat kompleks, salah satunya soal ketahanan pangan. Daerah Papua tergolong gersang sehingga tanaman sulit tumbuh.
Gemal AN Panggabean
Gemal AN Panggabean - Bisnis.com 29 Januari 2018  |  17:44 WIB
Menkes: Masalah Gizi Buruk di Papua Juga Soal Ketahanan Pangan
Tim terpadu Pemkab Asmat memberi layanan vaksinasi campak dan vitamin untuk balita di Distrik Pulau Tiga. - Humas Pemkab Asmat

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan masalah gizi buruk di Papua sangat kompleks, salah satunya soal ketahanan pangan. Daerah Papua tergolong gersang sehingga tanaman sulit tumbuh.

“Yang menjadi masalah bagaimana ketahanan pangannya? Ini sudah kita sampaikan kepada pihak terkait,” katanya saat menjawab wartawan di Jakarta (29/1/2018).

Masalah pangan di Papua merupakan salah satu penyebab terjadniya gizi buruk dan campak di ‘bumi cendrawasih’.  Ketahanan pangan di daerah tersebut masih rendah, sehingga banyak warga yang tidak mendapatkan makanan yang layak.

Menurutnya, untuk mengatasi masalah gizi buruk, pihaknya telah memberikan bantuan obat-obatan, pangan, vitamin dan lainnya, meski daerah Papua sulit dijangkau. Untuk mengirimkan bantuan tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan setempat.  

Selain itu, dia meminta Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Pendampingan diperlukan agar masyarakat dan pemerintah daerah mengerti tentang mengonsumi obat, vitamin dan susu yang baik dan benar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

papua Gizi Buruk
Editor : Martin Sihombing

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top