Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dell Jajaki Opsi Kembali IPO

Dell Technologies Inc menjajaki sejumlah opsi untuk menggenjot pertumbuhan melalui penawaran umum saham perdana ataupun akuisisi.
Dell EMC/Reuters-msl
Dell EMC/Reuters-msl

Kabar24.com, JAKARTA - Perusahaan pembuat komputer asal Amerika Serikat, Dell Technologies Inc, menjajaki sejumlah opsi untuk menggenjot pertumbuhan melalui penawaran umum saham perdana (IPO) ataupun akuisisi.

Reuters melaporkan jajaran dewan direksi Dell akan mengadakan pertemuan pada akhir Januari 2018. Perusahaan tengah menghadapi goncangan setelah mengakuisisi perusahaan penyedia penyimpanan data, EMC Corp, senilai US$67 miliar pada 2016.

Perusahaan yang dipimpin langsung oleh sang penemu, Michael Dell, berada di bawah tekanan setelah kesepakatan akuisisi tersebut gagal membawa efisiensi biaya yang ditargetkan. Pasalnya, aksi korporasi tersebut justru menambah beban operasional akibat tingginya biaya komponen serta industri penyimpanan data yang tengah mengalami tekanan.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dikutip dari Bloomberg, Dell berencana melepas Pivotal Software Inc. Perusahaan tersebut merupakan penyedia jasa cloud computing.

Dell telah bertemu dengan bankir pada 2017 untuk mengetahui besaran valuasi yang didapat melalui aksi korporasi tersebut. Diperkirakan perusahaan bisa mengantongi US$5 miliar hingga US$7 miliar.

Bloomberg mencatat Michael Dell menjadikan perusahaan sebagai private company pada 4 tahun lalu. Dia memilih menutup perusahaan dari pengawasan publik.

Dell memiliki utang US$48,5 miliar dalam bentuk pinjaman maupun obligasi terhitung sejak menjadi perusahaan tertutup pada 2013. Padahal, sebelum memilih opsi tersebut, utang perusahaan hanya US$7 miliar.

Jordan Chaflin, analis Credit Sights, menilai perusahaan mendapatkan tekanan tambahan dengan perubahan regulasi perpajakan Amerika Serikat atau tax reform. Dengan memilih opsi kembali menjadi perusahaan publik, Dell terbantu dalam hal peningkatan ekuitas serta pembayaran utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters & Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper