Kabar24.com, JAKARTA – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah sakit di Korea Selatan pada hari ini waktu setempat. Setidaknya 37 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 70 lainnya luka-luka.
Insiden tersebut digambarkan mencekam oleh seorang pejabat kota di Korsel. Banyak pasien berjalan menerobos api dan asap untuk menyelamatkan diri dari kebakaran di Sejong Hospital, selatan kota Miryang.
Hal itu terpaksa dilakukan karena pintu keluar utama yang berada di lantai pertama terbakar.
Sementara itu, pasien lain menggunakan tangga dan saran peluncur terbuat dari plastik untuk melarikan diri dari lantai atas. Petugas-petugas pemadam kebakaran digambarkan sibuk mengungsikan pasien yang tidak dapat berjalan.
“Api mulai menyala sekitar pukul 7.30 pagi waktu setempat di bagian belakang ruang gawat darurat lantai pertama rumah sakit,” jelas Choi Man-woo, kepala pemadam kebakaran kota Miryang, dalam sebuah briefing media di televisi, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (26/1/2018).
Kebakaran tersebut menjadi yang paling mematikan di Korea Selatan dalam setidaknya satu dekade. Bulan lalu, insiden kebakaran juga terjadi di Korsel dan menewaskan 29 orang dalam sebuah pusat olahraga.
Berulangnya insiden kebakaran pun memacu kekhawatiran seputar standar keamanan di negeri ginseng. Sejong Hospital diinformasikan tidak memiliki sistem sprinkler otomatis yang menyala saat mendeteksi asap atau panas.
Pihak kepresidenan Korsel sebelumnya menyatakan bahwa kebakaran yang melanda rumah sakit tersebut merenggut sedikitnya 41 orang. Angka ini kemudian direvisi sesuai informasi kepala pemadam kebakaran kota yang menyatakan korban tewas sejumlah 37 orang.
Berdasarkan data yang dihimpun petugas pemadam kebakaran, 26 korban telah berhasil diidentifikasi namanya. Usia korban berkisar antara 35 tahun-96 tahun, sedangkan setidaknya 20 korban berusia di atas 70 tahun.
“Sedikitnya 177 pasien, kebanyakan berusia lanjut, berada di rumah sakit dan sebuah panti jompo yang berdekatan saat kebakaran terjadi,” terang direktur rumah sakit Song Byeong-cheol dalam sebuah konferensi pers.
“Setidaknya satu dokter, perawat, dan asisten perawat tewas di lantai dua. Sebagian besar dari mereka yang tewas berada di lantai pertama dan kedua saat kejadian,” tambah Choi. Menurutnya, bahwa tidak ada korban tewas akibat luka bakar.
Sore ini, rumah sakit tersebut masih dipenuhi oleh polisi dan penyidik forensik yang menyisiri bangunan berasap itu. Puing-puing yang hangus dan pecahan kaca digambarkan mengotori hamparan tanah di luar bangunan.