Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hati-hati! Skenario Ini Bisa Picu Kejatuhan Cryptocurrency

Berdasarkan skenario berikut, bisa terlihat potensi yang saling terkait. Satu domino yang mulai turun bisa membawa lainnya turun. Jika salah satu skenario itu mulai terjadi tahun ini, Anda memiliki pilihan untuk memindahkan kepemilikan cryptocurrency ke kelas aset yang lebih aman.
Bitcoin turun/Ilustrasi
Bitcoin turun/Ilustrasi

Kabar24.com, JAKARTA – Ada pepatah yang mengatakan semakin besar sesuatu, semakin keras pula jatuhnya. Jika pepatah ini berlaku pada cryptocurrency, bisa jadi mata uang virtual akan menghadapi penurunan yang luar biasa.

Meski demikian, ada pula kemungkinan ini merupakan awal pasar cryptocurrency yang kembali bullish. Naik turun nilai bitcoin beserta sejumlah cryptocurrency papan atas lainnya memang mengembuskan segala spekulasi atas masa depannya.

Ada pihak yang optimistis, ada pula yang merasa skeptis atau menyangsikan eksistensinya. Sebagian bahkan meramalkan cryptocurrency adalah gelembung (bubble) yang akan meletup suatu saat.

Berdasarkan skenario berikut, bisa terlihat potensi yang saling terkait. Satu domino yang mulai turun bisa membawa lainnya turun. Jika salah satu skenario itu mulai terjadi tahun ini, Anda memiliki pilihan untuk memindahkan kepemilikan cryptocurrency ke kelas aset yang ‘lebih aman’.

Menurut Julian Hosp Co-founder TenX dan Pakar Blockchain dilansir dari CNBC, Jumat (26/1/2018), berikut empat hal yang berpotensi memicu kejatuhan cryptocurrency:

Peraturan

Jika pihak regulator di Amerika Serikat (AS), Eropa, atau wilayah lainnya kompak melarang aktivitas bursa pertukaran dan perusahaan lain yang memberikan layanan cryptocurrency, maka akan memiliki efek yang besar dan kuat pada cryptocurrency.

Pada musim panas 2017, China melarang cryptocurrency. Fakta yang terlihat jelas dari larangan ini, pelaku pasar dan perusahaan pun pindah ke tempat lain. Alih-alih ambruk, cryptocurrency justru mampu reli tahun lalu.

Dalam hal ini, AS atau Eropa mungkin memiliki efek yang lebih dramatis jika ikut menerapkan larangan terhadap cryptocurrency.

Bursa Pertukaran

Sebelum tahun 2014, ekosistem cryptocurrency memiliki satu bursa pertukaran, yakni Mt. Gox, yang berkontribusi lebih dari 70% keseluruhan volume perdagangan. Namun pada awal tahun itu, Mt. Gox menghentikan layanan transaksi perdagangannya. Hal ini memicu kejatuhan awal sebesar 80% seluruh pasar cryptocurrency dari level tertingginya.

Meski ada kekhawatiran serupa terlihat saat ini, layanan transaksi perdagangan jauh lebih terdistribusi. Hampir tidak ada bursa pertukaran yang memiliki lebih dari 10% keseluruhan volume perdagangan, menurut CoinMarketCap.

Namun, ada beberapa bursa pertukaran signifikan yang memainkan peran penting. Menurut Hackernoon, Coinbase berikut solusi Gdax-nya berkontribusi untuk salah satu bursa pertukaran terbesar yang membawa fiat money yang ‘segar’ ke dalam ekosistem cryptocurrency.

Jadi, problem terhadap ekosistem cryptocurrency bisa timbul bukan dari hack, melainkan dari terhentinya aliran uang segar agar tetap menopang pertumbuhan. Bagaimana jika performa Coinbase turun dan aliran uang segar mengering?

Kredit

Beberapa bursa pertukaran memperbolehkan para pengguna membeli cryptocurrency dengan kartu kredit. Satu laporan menyebutkan angka sekitar 3%-4% untuk pembelian yang dilakukan secara kredit dan tidak bisa dibayarkan kembali oleh pembeli.

Hal semacam itu menimbulkan spekulasi bahwa pasar cryptocurrency akan terus melaju lebih tinggi. Jadi, perpanjangan periode pergerakan sideways bisa menjadi kabar buruk bagi mereka yang harus mulai menutup posisi.

Tether

Jika suatu cryptocurrency memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar US$1 miliar, tidak berarti nilai itu telah masuk ke dalam cryptocurrency tersebut. Bisa jadi nilainya jauh lebih sedikit, karena nilai pasar dihitung dengan mengalikan jumlah token dengan harga perdagangan terakhirnya.

Jadi, untuk cryptocurrency yang memiliki nilai pasar sebesar US$1 miliar, mungkin hanya US$50 juta yang benar-benar masuk ke dalamnya. Oleh karena itu, jika cryptocurrency itu benar-benar jatuh, nilai pasarnya akan turun dari US$1 miliar menjadi nol, meski investor hanya akan kehilangan US$50 juta.

Tapi, ada satu pengecualian besar yakni tether.

Tether muncul melalui sistem yang sangat kompleks. Saat ini, tether memiliki nilai pasar sekitar US$1,6 miliar. Artinya, nilai sebesar US$1,6 miliar benar-benar masuk ke dalam cryptocurrency tersebut.

Bagaimanapun, menurut beberapa laporan, banyak bursa pertukaran dan cryptocurrency lain terhubung ke tether. Oleh karenanya, setiap temuan bahwa nilai yang dinyatakannya tidak benar akan membuat pasar mengalami penurunan yang signifikan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper