Bisnis.com, JAKARTA—Jika kita membuka google.com, terlihat karikatur seorang wanita paruh baya dengan rambut hitam yang diikat menghadap ke kiri.
Dia adalah Virginia Woolf, novelis Inggris yang inovatif namun mengakhiri hidupnya dengan tragis. Namun, mengapa dia menjadi google doodle hari ini?
Dari laporan independent.co.uk, Google menghormati penulis itu bertepatan dengan 25 Januari yang merupakan hari kematian Ms. Woolf. Perempuan itu lahir di London pada tahun 1882. Namun, dia mengakhiri hidupnya secara tragis dengan bunuh diri pada 25 Januari 1941.
Virginia Woolf memiliki nama asli Adeline Virginia Stephen. Nama Woolf diambil dari nama keluarga suaminya yang merupakan penulis dan politikus Leonard Woolf.
Dia merupakan perempuan yang cantik dan anggun. Ayahnya, Leslie Stephen, dan Ibunya Julia, merupakan pasangan yang sudah pernah menikah sebelumnya.
Leslie memiliki anak bernama Laura, sementara Julia memunyai Gerard, Stella, dan George Duckworth. Ketika mereka menikah, lahirlah Vanessa, Tobby, Virginia, dan si bungsu Adrian.
Sedari awal pendidikan merupakan hal yang penting bagi keluarganya sehingga dia salah seorang wanita yang terpelajar di masanya. Dia Alumnus King's College London atau kini bernama Queen Elizabeth London.
Ayahnya memiliki perpustakaan pribadi di rumahnya yang juga banyak dikunjungi orang. Dari situlah ayahnya kerap mengajarinya berfikir kritis terhadap analisa buku dan karya sastra lainnya.
Pengaruhnya telah jauh melampaui harapan hidupnya, membantu mendorong kemungkinan struktural sastra dan membuktikan bahwa isi pikiran seseorang dapat menjadi menarik dan mencontoh atau membentuk seperti dunia di sekitarnya.
Buku-bukunya secara teratur muncul dalam daftar novel terbesar abad ke-20, dan dia dipandang sebagai arsitek penting dari sastra modernis. Dia adalah anggota kunci dari Grup Bloomsbury, kumpulan intelektual dan penulis terkemuka yang partisipannya lainnya, EM Forster dan John Maynard Keynes.
Karya-karyanya yang paling terkenal diantaranya Mrs Dalloway. Dia menggunakan narasi arus kesadaran yang menyinari perspektif karakter yang tugasnya biasa-biasa saja. Tulisannya itu sangat penting saat melihat dalam konteks kehidupan dan sejarah individu, dengan segala keinginan, kesan dan kedalaman psikologis mereka.
"Mrs Dalloway mengatakan bahwa dia akan membeli bunga itu sendiri," baris pertama novel ini, telah menjadi salah satu pembuka yang lebih terkenal dalam literatur Inggris.
Dalam karyanya The Waves, Woolf bereksperimen lebih jauh dengan titik-titik pandang yang bergeser dengan menceritakan kisah enam teman yang mengungkapkan kehidupan melalui berbagai pengalaman orang pertama mereka selama puluhan tahun.
Buku ini beroperasi di dua tempat yang tampaknya kontradiktif: bahwa pengalaman hidup kita selalu mengalir melalui perspektif kita yang terpisah, membagi kita dari satu sama lain, dan bahwa kehidupan kita bagaimanapun didefinisikan oleh orang lain di dalamnya.
Karya nonfiksi seperti A Room of One's sendiri telah membantu mendirikan Woolf sebagai pemikir feminis yang berpengaruh.
"Seorang wanita pasti punya uang dan kamar sendiri jika dia menulis fiksi," tulisnya. Hal ini juga menjadi seruan untuk kemerdekaan wanita yang telah menjadi salah satu jalur paling terkenalnya.
Tidak hanya itu, dirinya bersama suami memperkuat keberadaannya dengan mendirikan penerbit bernama Press Hogarth sekaligus untuk menerbitkan karya mereka.
Masa lalu yang kelam
Meski sukses, ternyata memiliki masa lalu yang kelam. Dia dan Vanessa pernah menjadi korban pelecehan seksual. Kejinya, pelakunya adalah saudara tiri mereka George dan Gerald Duckworth.
Pelecehan seksual ini dikenang Woolf melalui esai otobiografi A Sketch of the Past and 22 Hyde Park Gate.Terutama dia cepat ditinggal ibunya dan beberapa anggota keluarganya.
Dirinya sempat disebut memiliki penyimpangan seksual atau menyukai sesama jenis (lesbaian). Pasalnya hampir semua karyanya membahas soal wanita.Ternyata belakangan diketahui dirinya justeru menulis mewakili perasaan wanita yang depresi dna memiliki masa lalu yang buruk.
Dia mengakhiri hidupnya degan bunuh diri pada 25 Januari 1941.
Karena kesuksesannya di bidang stastra dan kehidupan yang tragis, iIlustrator yang berbasis di London, Louise Pomeroy, menciptakan penghargaan Doodle kepada Ms Woolf, yang menurut Google dimaksudkan untuk mencerminkan gaya sederhananya.
"Saya bukan orang yang sederhana, tapi rumit dan kompleks," tulis Ms Woolf.