Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Kesehatan Jamin Kecukupan Pasokan Vaksin Difteri

Kementerian Kesehatan menjamin tiga jenis vaksin, yakni DPT-HB-Hib, DT, dan Td, yang akan digunakan dalam program Outbreak Respons Immunization (ORI) cukup untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri di Indonesia.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek (kanan) didampingi Sekjen Kemenkes Untung Suseno Sutarjo mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/10)./ANTARA-Wahyu Putro A
Menteri Kesehatan Nila Moeloek (kanan) didampingi Sekjen Kemenkes Untung Suseno Sutarjo mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/10)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menjamin pasokan tiga jenis vaksin, yakni DPT-HB-Hib, DT, dan Td, yang akan digunakan dalam program Outbreak Respons Immunization (ORI) cukup untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri di Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Farid Moeloek telah meminta PT Bio Farma (Persero), selaku BUMN yang memproduksi vaksin tersebut, meningkatkan kapasitas produksi dari 15 juta vial per tahun menjadi 19,5 juta vial per tahun.

"Cukup. Untuk upaya penanggulangan KLB difteri sebanyak 19,5 juta vial pada 2018 akan tersedia untuk Indonesia,” ujarnya, seperti dilansir dari Tempo.co, Minggu (14/1/2018).

Pernyataan itu disampaikan setelah Menkes memastikan kesiapan produksi Bio Farma dengan mendatangi pabriknya di Bandung bersama Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf, Wakil Ketua Komisi IX Ermalena, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar.

Kasus difteri di Jakarta, yang sudah masuk kategori KLB, mulai meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun melakukan program ORI di beberapa tempat untuk memutus rantai penularan penyakit tersebut.

Pencegahan difteri yang paling utama adalah dengan imunisasi. Di Indonesia, program imunisasi difteri sudah dilakukan lebih dari lima dasawarsa.

Ketiga vaksin imunisasi difteri diberikan pada usia berbeda. Imunisasi difteri diberikan melalui imunisasi dasar pada bayi (di bawah 1 tahun) sebanyak tiga dosis vaksin DPT-HB-Hib dengan jarak satu bulan.

Selanjutnya, diberi imunisasi lanjutan (booster) pada anak umur 18 bulan sebanyak satu dosis vaksin DPT-HB-Hib. Pada anak sekolah tingkat dasar kelas 1, diberikan satu dosis vaksin DT dan pada murid kelas 2 diberikan satu dosis vaksin Td. Kemudian, pada murid kelas 5 diberikan satu dosis vaksin Td.

Keberhasilan pencegahan difteri dengan imunisasi sangat ditentukan oleh cakupan imunisasi, yaitu minimal 95%. Munculnya wabah (KLB) difteri kemungkinan karena immunity gap, yaitu kesenjangan atau kekosongan kekebalan di kalangan penduduk di suatu daerah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper