Bisnis.com, JAKARTA - Polisi Australia mengatakan pengemudi mobil yang sengaja menabrakkan kendaraannya ke sekelompok pejalan kaki di Melbourne tidak memiliki keterkaitan dengan organisasi ekstremis.
Seperti dilansir dari Reuters, Jumat (22/12/2017), pihak kepolisian Victoria menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan pengemudi tersebut mempunyai hubungan dengan para ekstremis. Plt Kepala Polisi Komisioner Shane Patton mengatakan pihaknya sudah berbicara dengan pengemudi itu, tapi wawancara resmi masih belum dilakukan.
Pengemudi tersebut merupakan pria keturunan Afganistan dan berusia 32 tahun. Dia disebut berbicara mengenai mimpi-mimpi dan suara-suara, tapi juga sempat menyinggung perlakuan tidak adil terhadap kaum muslim.
"Kami belum mengidentifikasi adanya hubungan antara dia dengan ekstremis manapun. Kami belum mengidentifikasi hubungannya dengan grup manapun. Kami belum mengidentifikasi siapapun yang memicu aksinya ataupun adanya aktivitas ekstremisme yang sudah terjadi sebelumnya," ujar Patton, dalam sebuah konferensi pers.
Dia menambahkan masih ada 12 korban yang dirawat di rumah sakit, salah satunya pria berusia sekitar 80 tahun yang berada dalam kondisi kritis. Adapun bocah berusia 4 tahun yang sempat dinyatakan kritis, sekarang sudah melewati masa kritis.
Sementara itu, pria kedua yang juga ditangkap setelah peristiwa tersebut telah dilepaskan. Pihak kepolisian Victoria menyatakan pria itu tidak terkait dengan tabrakan tersebut dan akan didakwa atas kepemilikan ganja serta senjata tajam.
Seperti diketahui, pengemudi mobil tersebut menabrakkan kendaraannya ke sekelompok pejalan kaki di sebuah persimpangan padat di Melbourne, tepatnya di area Jalan Flinders. Jalan itu merupakan salah satu jalan utama yang berada di samping Sungai Yarra dan berada di tengah pusat distrik bisnis Melbourne.