Kabar24.com, JAKARTA - Untuk memajukan dan memperkuat sejumlah wilayah perbatasan,pemerintah meresmikan proyek jalan desa di wilayah perbatasan negara, yakni Jalan di Desa Tunguwatu-Gorar, Kecamatan Pulau-pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.
Endang Supriyani, Direktur Pengembangan Daerah Perbatasan, Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTu) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), menjelaskan, peresmian jalan tersebut sebagai wujud pelaksanaan Nawacita Ketiga Presiden Joko Widodo, yakni "Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa-desa dalam kerangka negara kesatuan".
Dia menambahkan, peresmian Jalan Sirip di Desa Tunguwatu-Gorar yang dilakukan pada Sabtu (16/12) itu merupakan langkah konkret dan wujud nyata dari Pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan daerah perbatasan dengan membuka akses konektivitas dan aksesibilitas di wilayah tersebut.
"Pembangunan Jalan Sirip di Kepulauan Aru merupakan program untuk memajukan dan memperkuat wilayah-wilayah perbatasan , sebagai wujud pelaksanaan Nawacita Ketiga Presiden Joko Widodo yakni “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa-desa dalam kerangka negara kesatuan"," kata Endang dalam siaran pers, Senin.
Endang memberikan penjelasan, peresmian Jalan Sirip di Desa Tunguwatu-Gorar ini merupakan langkah konkret dan wujud nyata dari Pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan daerah perbatasan dengan membuka akses konektifitas dan aksesibilitas wilayah.
Menurut Endang, pembukaan akses jalan ini, secara teknis akan memperpendek jarak dan waktu transportasi di Kepulauan Aru khususnya antara desa Tunguwatu - Gorar.
"Ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi nyata untuk mewujudkan target dari Kementerian," ujar Endang.
Kemendes PDTT sendiri menargetkan sampai dengan tahun 2019, dapat mengentaskan sedikitnya 5.000 desa tertinggal dan membangun 2.000 desa mandiri.
"Sampai dengan akhir tahun ini pencapaian target tersebut sudah bergerak ke arah yang menggembirakan, namun demikian kami kami akan tetap fokus kerja, kerja dan kerja karena masih banyak desa-desa lain yang perlu ditingkatkan, khususnya desa di wilayah perbatasan," kata Endang.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga menyambut baik program Kemendes PDTT karena akan semakin mempercepat pembangunan desa, khususnya di wilayah Kepulauan Aru.
"Sebelumnya tahun 2015 hanya 2 Desa tergolong Desa Berkembang dari 117 desa. Sekarang sudah meningkat menjadi 19 Desa Berkembang," ujarnya.
Johan menambahkan, pengentasan ketertinggalan di Kepulauan Aru utamanya untuk mengatasi beberapa tantangan utama seperti hambatan transportasi, rendahnya SDM karena terbatasnya tingkat pendidikan, serta faktor kesehatan warga yang perlu terus ditingkatkan. Padahal, Kepulauan Aru sendiri mempunyai potensi alam yang cukup besar yaitu di sektor perikanan, migas, serta pariwisata.
Sejak 2015 sampai 2017, Ditjen PDTu Kemendes PDTT, telah membangun sejumlah fasilitas dasar di Kepulauan Aru. Meliputi proyek-proyek pembangunan jalan desa, penyediaan sarana air bersih, pengadaan kapal, dan pengembangan potensi sumber daya.
Kemendes PDTT Rampungkan Jalan di Kepulauan Aru
Untuk memajukan dan memperkuat sejumlah wilayah perbatasan,pemerintah meresmikan proyek jalan desa di wilayah perbatasan negara, yakni Jalan di Desa Tunguwatu-Gorar, Kecamatan Pulau-pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium