Kabar24.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mengkhawatirkan Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) akan menggelar Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) tanpa melibatkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Kekhawatiran mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu berdasarkan pada keinginan seluruh dari 34 DPD I yang telah meminta digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
“Saya khawatir jika permintaan itu tidak direspons oleh DPP, DPD I akan tetap melaksanakan Munaslub tanpa DPP Golkar,” ujarnya pada Minggu (10/12/2017).
Dia mengakui tidak ada alterntif bagi Golkar kecuali harus segera menentukan tanggal dan menetapkan siapa yang akan jadi ketua penyelengara Munaslub. Pasalnya, 34 DPD I atau mayoritas sesuai aturan partai sudah menyetujui Munaslub.
"Informasi terakhir yang saya dapat sudah 34 DPD I, yang artinya sudah seluruh DPD I sudah memberi dukungan untuk Munaslub. Sesuai dengan AD/ART Partai Golkar kan dua pertiga itu kan 24, ini kan sudah 34 artinya sudah semuanya," kata Akbar.
Mantan Ketua DPR itu kembali mengingat agar Partai Golkar tidak berlarut-larut dalam masalah kepemimpinan. Pasalnya, kalau persoalan internal tidak selesai, dikhawatirkan elektabilitas partai terus anjlok hingga bisa terancam tidak bisa ikut pemilu.
Kondisi mencuatnya rencana Munaslub ini tak lepas dari kasus yang menjerat KetuanUmum Partai Golkar Setya Novanto yang ditahan Komisin Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat dugaan kasus korupsi e-KTP.