Kabar24.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menuntaskan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 2017. Hingga akhir November 2017, Pemprov Jatim telah merevisi 1.825 rumah tidak layak huni, sesuai target yang ditetapkan.
Pemprov Jatim bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam hal pendataan hingga koordinasi program renovasi RTLH. Program tersebut secara khusus diperuntukkan bagi rumah masyarakat yang berada di wilayah pesisir Jatim.
Gubernur Jatim Soekarwo mengungkapkan selain renovasi RTLH, Pemprov dan TNI juga membangun sembilan unit fasilitas sanitasi komunal (MCK) di Jatim khusus untuk masyarakat pesisir, sepanjang tahun ini.
“Program RTLH merupakan bentuk kepedulian pemerintah, TNI, dan masyarakat untuk mempercepat sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir untuk menuju kehidupan yang lebih layak,” ungkap Pakde Karwo, Rabu (6/12).
Pakde menyampaikan apresiasinya pada TNI karena sangat membantu Pemprov pada program tersebut.
Renovasi RTLH merupakan program yang digagas Pemprov Jatim sejak tahun 2015, yang pada saat itu berhasil merenovasi 1.025 rumah dan dilanjutkan dengan 1.600 rumah pada tahun 2016. Tahun ini, program RTLH menyasar 1.825 rumah.
Baca Juga
“Ini bentuk implementasi dan sinergi sangat baik antara pemerintah, TNI dengan rakyat sehingga rakyat bisa merasakan dampak positif dari kegiatan RTLH ini. Terutama bagi masyarakat pesisir,” ungkap Pakde.
Data pemerintah menunjukkan saat ini masih terdapat 253.524 RTLH di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, baru 150.000 yang sudah direnovasi oleh pemerintah pusat, pemprov, dan pemkab/pemkot. Adapun, sebanyak 112.000 rumah terlah direnovasi oleh Pemprov.