Kabar24.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai rencana pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat dari Ibukota Israel Tel Aviv ke Yerusalem dapat memantik ketegangan lanjutan di Timur Tengah.
“Risikonya lebih ruwet politik di Timur Tengah itu, karena sumber daripada banyak keruwetan itu ya konflik Palestina-Israel,” kata Wapres JK, di Kantor Wakil Presiden, Rabu (6/12/2017).
Wapres mengatakan pemerintah sudah pasti tidak sependapat dengan rencana yang diambil AS tersebut. Apalagi, dia mengatakan Yerusalem merupakan bagian dari pengawasan internasional.
Selain memperkeruh situasi di Timteng, Wapres JK juga menilai akan sulit bagi AS untuk menjadi penengah dalam konflik Palestina-Israel apabila rencana tersebut direalisasikan.
“Jelas posisi pemerintah Indonesia agar Amerika tak memindahkan kedutaannya ke Yerusalem,” ujarnya.
Ditanyai usai pertemuan dengan Wapres JK, Duta Besar Amerika Serikat Joseph R. Donovan mengatakan pernyataan mengenai penjelasan rencana tersebut akan segera diumumkan oleh pemerintah AS hari ini, waktu Washington.
Baca Juga
Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah AS tetap berkomitmen terhadap kesepakatan jangka panjang antara Palestina-Israel.
“Yang perlu ditekankan pemerintah AS tetap memiliki komitmen kuat terhadap kesepakatan jangka panjang antara Palestina dan Israel, dan itu juga termasuk pada kesepakatan solusi dua negara jika itu yang diinginkan oleh dua pihak,” jelasnya.