Kabar24.com, JAKARTA - Golkar dinilai perlu memiliki ketua umum baru setelah Setya Novanto terbelit kasus e-KTP atau yang sekarang lebih dikenal sebagai KTP-El lias KTP Elektronik.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga politisi senior Partai Golkar.
"Ya harus segera kalau ketua menghilang. Masa kapten menghilang tidak diganti kaptennya. Ketua umum menghilang bagaimana partainya," kata Wapres JK, usai menjadi pembicara pada Rakernas Partai NasDem, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/11/2017).
Namun, ia menyerahkan masalah pergantian Ketua Umum Golkar tersebut kepada pengurus partai karena menurutnya hal itu merupakan masalah internal Golkar.
"Itu urusan Golkar lah, tapi harus segera sekarang ada yang pimpin Golkar. Kalau pimpinannya lari harus ada yang pimpin ya," katanya lagi.
Setya Novanto ditetapkan kembali menjadi tersangka kasus korupsi KTP elektronik pada Jumat (10/11).
Baca Juga
KPK bahkan sudah menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Ketua DPR Setya Novanto, tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi KTP-El itu.
Penyidik KPK juga mendatangi rumah Setnov di Jalan Wijaya XIII Melawai Kebayoran Baru sejak Rabu (15/11) malam, namun hingga saat ini Setnov belum diketahui keberadaannya.
Menurut Wapres, hilangnya Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua DPR RI itu menjadi kampanye negatif bagi Golkar dan akan berdampak pada hilang kepercayaan masyarakat kepada partai beringin tersebut.