Kabar24.com, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyebut Pemprov Jatim akan fokus menjalankan program-program yang berorientasi peningkatan kualitas sumber daya masyarakat provinsi paling ujung Timur Pulau Jawa tersebut.
Hal tersebut disampaikannya dalam peluncuran buku bertajuk Pembangunan Jawa Timur Berkeadilan dan Berdaya Saing di Gedung Negara Grahadi, Selasa (14/11). Menurut Pakde, peningkatan kualitas SDM harus ditempuh untuk mendorong masyarakat Jatim lebih kompetitif dalam persaingan global.
Menurut Pakde Karwo, Pemprov Jatim melakukan beberapa upaya untuk terus meningkatkan kualitas SDM, seperti menerapkan dual track strategy yang meliputi sektor formal dan strategi nonformal. Tidak saja untuk penempatan SDM di dunia kerja, tetapi juga dalam rangka menciptakan wirausaha-wirausaha yang punya daya saing.
“Strategi formal akan diarahkan dengan meningkatkan kualitas lulusan SMK dengan menambah muatan kurikulum yang diampu perguruan tinggi yang ada fakultas tekniknya,” ungkap Pakde.
Pada strategi nonformal, akan diarahkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja terampil dan bersertifikat. Pemprov Jatim juga berupaya meningkatkan sumber daya manusia melalui SMK mini dan Balai latihan kerja.
Melalui pelatihan tenaga kerja terampil bersertifikat di 16 UPT pelatihan kerja. Dengan target 30.032 orang. Ditambah SMK mini yang sampai 2016 telah dibentuk diselenggarakan pelatihan sebanyak 264 lembaga terakreditasi A sebanyak 132 unit, Akreditasi B sebanyak 90 unit, Akreditasi C 26 unit serta non akreditasi sebanyak 16 unit dengan target 52.800 lulusan.
Baca Juga
“Jatim memiliki bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif pada tahun 2019. Setidaknya penduduk usia produktif mencapai 69,60%. Dengan demikian harus dimaksimalkan, apabila tidak dipersiapkan akan menjadi bencana,” ungkap Pakde.