Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua Kian Brutal, Pembebasan 1.300 Sandera Dipersiapkan

KKB semakin brutal dan membahayakan dengan melakukan penembakan. Situasi itu membuat Satuan Tugas penanggulangan KKB melakukan sejumlah persiapan pembebasan 1.300 warga di Papua yang disandera mereka.
Boy Rafli Amar/Reuters-Iqro Rinaldi
Boy Rafli Amar/Reuters-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, JAYAPURA -  KKB semakin brutal dan membahayakan dengan melakukan penembakan. Situasi itu membuat Satuan Tugas penanggulangan KKB melakukan sejumlah persiapan pembebasan 1.300 warga di Papua yang disandera mereka.

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli mengatakan  tindakan KKB saat ini semakin brutal dan membahayakan masyarakat. "Dari laporan  karyawan PT Pangan Sari, Martinus Beanal meninggal akibat ditembak," ujarnya di Jayapura, Minggu (12/11/2017).

Satgas penanggulangan kelompok kriminal bersenjata (KKB)  kini berupaya untuk membebaskan warga sipil yang disandera dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.

Berbagai persiapan saat ini sudah dilakukan termasuk 12 unit bus untuk mengangkut mereka dari Tembagapura ke Timika dan berharap evakuasi dapat segera dilakukan.

Selain itu,  Boy Rafli, Minggu (12/11) juga mengeluarkan maklumat terkait aksi penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di kawasan operasional PT Freeport Indonesia di Tembagapura.

Maklumat tertanggal 12 Nopember 2017 mengacu pada UU No 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api dan senjata tajam.

Dalam maklumat itu, Kapolda Papua memerintahkan seluruh masyarakat sipil yang menguasai, membawa, memiliki, mempergunakan senjata api secara ilegal agar secepatnya meletakkan senjata dan menyerahkan diri kepada aparat penegak hukum.

Maklumat juga meminta warga agar tidak melakukan perbuatan melanggar hukum seperti pengancaman, penganiayaan, perampokan, perampokan, penjarahan, pemerkosaan, pembunuhan dan perbuatan kriminal lainnya.

Boy Rafli mengatakan maklumat segera disebarkan melalui udara.

"Saat ini brosurnya sedang diperbanyak dan segera disebarkan agar dibaca dan dipahami serta dilaksanakan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper