Kabar24.com, JAKARTA – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku tetap fokus melakoni tugas di Kabinet Kerja kendati pada saat bersamaan juga berurusan dengan aneka persiapan menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018.
“Tugas teman-teman di Kementerian Sosial cukup berat. Saya saja rapat sampai tengah malam,” katanya usai acara diskusi Pahlawan Kekinian: Mengabdi dan Berkarya untuk Negeri di Jakarta, Kamis (9/11/2017) malam.
Khofifah menjelaskan tugas pemberantasan angka kemiskinan paling menyita pikiran dan tenaga instansinya. Menurut Kementerian Keuangan, tambah dia, program menekan rasio Gini paling efektif adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
“PKH ini siap-siap dari 6 juta orang menjadi 10 juta orang. Bantuan pangan juga dari 1,28 juta orang jadi 10 juta orang,” ujar Khofifah.
Meski tetap fokus bekerja, alumni Universitas Airlangga (Unair) ini mengakui khawatir anak buahnya terpengaruh dengan rencana pencalonan dirinya dalam Pilgub Jatim 2018. Apalagi, isu yang berhembus di media mengenai pengunduran dirinya dapat mengganggu ritme kerja pegawai Kemensos.
“Kalau tiba-tiba ada apa-apa gitu aku takutnya mereka shock. Aku pingin semua berjalan baik,” ucapnya.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Partai Demokrat, Partai Golongan Karya, dan Partai Nasional Demokrat telah menyatakan akan mengusung Khofifah dalam Pilgub Jatim 2018. Gabungan kursi tiga partai itu di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jatim telah mencukupi sebagai tiket Khofifah berlaga untuk kali ketiga merebut kursi Jatim-1.