Kabar24.com, JAKARTA - Sebuah bus tanpa pengemudi atau self-driving bus di Las Vegas mengalami kecelakaan di hari pertamanya beroperasi.
Kendaraan yang disebut mengangkut sejumlah penumpang tersebut bertabrakan dengan truk yang melaju dengan kecepatan rendah.
Tak ada korban luka dalam kejadian yang menurut pejabat kota terjadi karena kesalahan pengemudi truk. Pria tersebut kemudian ditilang oleh Polisi.
Bus tanpa pengendara ini merupakan yang pertama kalinya dioperasikan di jalanan di Amerika.
Tabrakan terjadi sehari setelah Waymo-pengembang mobil self driving milik Alphabet Inc- mengumumkan peluncuran armada taksi self driving di Phoenix, Arizona.
Bus antar-jemput Las Vegas yang mengalami kecelakaan tersebut didesain untuk bisa mengantarkan penumpang melewati jalan-jalan terkenal.
Baca Juga
Sistem yang digunakan dikembangkan oleh Navya, sebuah perusahaan asal Prancis yang juga melakukan uji coba teknologinya di London.
Bus tersebut mampu mengangkut hingga 15 penumpang dengan kecepatan maksimal 45 kilometer per jam, tetapi biasanya hanya melaju pada kecepatan 25 kilometer per jam.
Seorang juru bicara kota Las Vegas seperti dikutip dari bbc.com mengatakan kejadian tersebut hanya kecelakaan ringan dan bus tersebut akan kembali beroperasi pada Kamis setelah dilakukan tes diagnostik rutin.
"Sebuah truk pengantar melaju dari sebuah lorong...Bus telah melakukan hal yang seharusnya dilakukan dan berhenti. Sayangnya, supir truk tidak menghentikan kendaraannya," kata petugas informasi publik Jace Radke seperti dikutip dari bbc.com, Kamis (9/11/2017).
Sebelumnya, pemanfaatan teknologi self-driving juga pernah menghadapi hal yang sama tetapi hampir semua kejadian dilaporkan akibat kesalahan manusia.
Para ahli mengatakan bahwa kendati terjadi sejumlah insiden, teknologi self driving telah mumpuni di bidang keselamatan jalan. Sebuah studi oleh RAND Corporation menyampaikan bahwa teknologi ini harus diluncurkan terlepas dari masih adanya katidaksempurnaan.
"Menunggu hadirnya kendaraan otonom yang berkali-kali lebih aman dibanding dengan jasa supir berarti menghilangkan kesempatan untuk menyelamatkan nyawa," kata laporan tersebut.