Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Pembangunan Internasional Inggris Priti Patel mengundurkan diri kemarin malam malam setelah mendapatkan tekanan besar terkait pertemuannya dengan pejabat tinggi Israel tanpa sepengetahuan pemerintah.
Dia dipanggil pulang ke London saat melakukan lawatan di Afrika untuk menemui Perdana Menteri Theresa May yang memberinya peringatan keras pada Senin (6/11/2017).
Dalam surat pengunduran diri, Patel mengatakan meminta maaf dan apa yang dia lakukan 'tidak sesuai dengan prinsip transparansi dan keterbukaan'.
Dia mengatakan 'memang apa yang dia lakukan diniatkan secara baik-baik, namun tindakan itu tidak sesuai dengan standar transparansi dan keterbukaan yang selama ini dipromosikan'.
"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Anda (PM May) dan ke pemerintah dan dengan ini saya mengajukan pengunduran diri," kata Patel sebagimana dikutip BBC.com, Kamis (9/11/2017).
Patel bertemu dengan sejumlah pejabat senior Israel pada bulan Agustus saat berlibur dan pertemuan terseb tidak dia laporkan ke menteri atau pejabat Inggris terkait.
Baca Juga
Pada bulan September dia kembali bertemu dengan para pejabat Israel tanpa kehadiran pejabat Inggris lain.Terungkap pula bahwa Patel tidak memberi tahu PM May bahwa dirinya meminta pengkajian kemungkinan Inggris mendanai program bantuan kemanusiaan tentara Israel di Dataran Tinggi Golan.
Pemerintah Inggris menganggap kawasan itu sebagai daerah yang diduduki Israel. Perdana Menteri May 'menyelamatkan muka Patel dengan memberinya kesempatan untuk mundur dari posisi menteri'.
Dia mengatakan kalau saja Patel tidak memilih mundur, di 'pasti akan dipecat oleh PM May'.
May kehilangan dua menteri dalam beberapa hari terakhir setelah sebelumnya Sir Michael Fallon mundur dari jabatan menteri pertahanan setelah dia melakukan tindakan yang tidak pantas.