Kabar2.com, DENPASAR—Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengungkapkan bahwa Gunung Agung berdasarkan kalkulasi PVMBG seharusnya pada 23 September 2017 sudah mengalami erupsi.
Informasi tersebut diungkapkan Pastika kepada awak media, berdasarkan dari informasi yang diperolehnya ketika meminta penjelasan ke Pos Pengamatan Gunung Agung di Rendang, Kabupaten Karangasem.
Dia menegaskan informasi tersebut diperoleh ketika pertama kali mengunjungi pos pengamatan berjarak sekitar 13 Km dari gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.
“Secara ilmiah seharusnya tanggal 23 September Gunung Agung meletus jam 4 sore. Perhitungan PVMBG tepat di Merapi dan Kelud meleset hanya 1 jam,” paparnya, Senin (30/10/2017).
PVMBG menaikkan status Gunung Agung menjadi awas pada Jumat (22/10/2017) malam. Namun, prediksi berdasarkan data itu meleset dan justru keesokan harinya, jumlah kegempaan menurun.
Lebih lanjut dijelaskan pihaknya sempat mempertanyakan kenapa justru tidak meletus.
Baca Juga
Bahkan, setelah meleset prediksi secara ilmiah tersebut, sempat muncul perkiraan lagi kemungkinan dua minggu berikutnya. Yang terjadi ternyata hingga saat ini Gunung agung belum erupsi.
Menurutnya, hal itu terjadi karena keajaiban. Selain itu, Gunung Agung berbeda dengan gunung lainnya karena disucikan.
“Akhirnya semua perhitungan meleset karena gunung j i gunung penuh kekuatan besar dan suci,” jelasnya.
Status Gunung Agung saat ini sudah diturunkan menjadi level Waspada.
Pastika mengajak masyarakat terutama sekitar gunung untuk instropeksi. Secara khusus pihaknya mengajak warga untuk bertanya apakah benar sudah bisa mempertahankan kesucian kawasan sekitar gunung.