Bisnis.com, PONTIANAK – Sekretaris Daerah Pemprov Kalimantan Barat M. Zeet Hamdy Assovie mengingatkan apabila produk pertanian dari Kalbar ingin masuk ke Brunei Darussalam maka uji laboratorium harus ketat agar tidak ditolak di negara tersebut.
Brunei Darussalam adalah negara bekas jajahan Inggris dan berstatus negara persemakmuran – Commonwealth. Brunei memiliki pengawasan ketat mirip seperti di Inggris dalam menyeleksi produk pertanian masuk ke Negeri Ratu Elizabeth itu.
“Kalbar pernah kirim nanas ke negara salah satu anggota Commonwealth tetapi ditolak oleh laboratorium mereka karena tidak layak dikonsumsi sehingga dikembalikan lagi ke Kalbar,” kata M. Zeet, Kamis (26/10/2017).
Baca Juga
Pernyataan tersebut, menurutnya, sebagai antisipasi rencana Brunei Darussalam yang melirik dan menjajaki untuk mengimpor produk pertanian masuk ke negaranya dari Kalbar.
Bukan tidak mungkin, lanjutnya, ketika penjajakan sudah dilaksanakan saat masuk ke Brunei, perjanjian dibatalkan karena terbukti hasil laboratorium masih tidak layak untuk masuk ke negeri itu.
Kalbar belum lama ini dikunjungi tim dari Kedutaan Besar RI untuk Brunei Darussalam diketua Wakil Kepala Perwakilan KBRI Arko Hananto Budiarto. Kehadiran mereka ingin menjajaki kerjasama dengan Kalbar untuk mengimpor sejumlah produk ke Kalbar.