Bisnis.com, BALIKPAPAN - Penjualan otomotif di Kota Balikpapan menurun secara berkala sejak 2013 akibat menurunnya kinerja industri pertambangan batu bara di Kalimantan Timur.
Pada 2013, tercatat rata-rata pangsa penjualan otomotif mencapai 860 unit per bulan, menurun jadi 740 unit per bulan pada 2014, dan menurun kembali jadi 600 unit per bulan.
"Kemudian pada 2016 turun jadi 510 unit per bulan, dan tahun ini menurun lagi jadi 450 unit rata-rata per bulan," ujar Kepala Cabang Astra Daihatsu Motor Balikpapan Junaidi Jirajaya, Senin (23/10/2017).
Penurunan kinerja industri pertambangan, lanjut dia, berpengaruh signifikan pada perekonomian. Sebab saat itu transaksi pada sektor pertambangan batu bara banyak dilakukan dalam skala business to business secara langsung.
Sedangkan saat ini, industri pertambangan batu bara dominan dilakoni oleh perusahaan-perusahaan besar yang melakukan transaksi skala head office to head office, atau terpusat.
"Jadi meskipun di Balikpapan ada industri besar pengilangan minyak, pengaruhnya tidak seberapa karena transaksinya kan di head office, jadi terasa efeknya di skala regional ya lama," sambungnya.
Oleh karena itu, dia berpendapat untuk mendorong perekonomian daerah, usaha-usaha skala lokal harus didorong. Sebab perusahaan lokal dapat langsung memberikan multiplier effect.
Lebih lanjut, Junaidi mengatakan pihaknya masih berhasil membukukan penjualan unit meskipun pangsa penjualan otomotif tengah merosot, dengan rata-rata penjualan 110 unit per bulannya.
"Pertumbuhannya tidak signifikan, tapi tetap ada penjualan. Saat ini yang pertumbuhan penjualannya tinggi adalah segmej city car LCGC, sedangkan pangsa terbesar ada di segmen MVP," ungkapnya.