Kabar24.com, DENPASAR – BBM Satu Harga akan diterapkan di Kecamatan Nusa Penida Klungkung pada November 2017 ini.
Manajer Pemasaran Pertamina Cabang Bali I Ketut Permadi Aryakuumara mengatakan masyarakat Kecamatan Nusa Penida Klungkung yang meliputi Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan merupakan kawasan 3T yakni terdepan, terluar, dan tertinggal sehingga penyaluran bahan bakar minyak masih menjadi masalah.
Menurutnya, kondisi penyaluran BBM di Bali daratan dengan kepulauan sangat berbeda.
Di Bali daratan terdapat 188 SPBU, sehingga penyaluran BBM tidak mengalami masalah. Hanya saja, akses masyarakat mendapatkan BBM di Kecamatan Nusa Penida yang merupakan daerah kepulauan sangatlah sulit.
“Prinsip BBM satu harga adalah memastikan masyarakat di daerah 3T dapat mengakses BBM dengan harga yang sama dengan masyarakat di perkotaan dan yang masih menjadi problem adalah masyarakat di kepulauan, khususnya masyarakat di kecamatan Nusa Penida Klungkung karena itu program BBM satu harga untuk Bali hanya diarahkan ke Klungkung,” katanya, Kamis (19/10/2017).
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan dengan penerapan BBM satu harga, maka harga premium dan solar di Kecamatan Nusa Penida Klungkung masing-masing menjadi Rp 6.450 dan Rp 5.150 atau harganya akan sama dengan penjualan di wilayah perkotaan.
Baca Juga
Menurutnya, harga BBM di perkotaan maupun kawasan 3T bisa sama lantaran adanya agen yang mendapat suplai langsung dari Pertamina.
Selain itu, lewat penerapaan BBM Satu Harga, maka Pertamina akan mengirimkan 100 kilo liter bahan bakar untuk memenuhi pengdam milik agen.
Ada 5 pengdam yang disediakan untuk menampung pertalite, pertamax, premium, dexlite, dan solar yang masing-masing berkapasitas 20 kilo liter.
“Untuk rata-rata harga BBM pengecer di lokasi tersebut untuk produk premium dan pertalite berkisar antara Rp 8000 - Rp 10000, jadi lebih mahal dari harga normal,” sebutnya.