Kabar24.com, JAKARTA - KBRI Den Haag mencabut penghargaan atas mahasiswa calon doktor Dwi Hartanto yang tercatat sebagai mahasiswa doktoral di Technische Universiteit Delft Belanda.
Adapun latar belakang pencabutan itu adalah karena Dwi Hartanto melebih-lebihkan informasi terkait pribadi, kompetensi dan prestasinya di Belanda.
Dalam klarifikasinya pada Sabtu (7/10/2017), Dwi pun mengklarifikasi fakta yang pernah tayang di program Metro TV Mata Najwa. Saat itu, Najwa Shihab mewawancarai Dwi.
Berikut klarifikasi Dwi :
1. Tidak benar bahwa saya sedang melakukan Post-doctoral maupun sebagai Assistant Profesor TU Delft. Yang benar adalah saat wawancara terjadi hingga saat ini saya merupakan mahasiswa doktoral (seperti dijabarkan di Bab II).
2. Tidak benar juga bahwa saya bergerak dalam penelitian di bidang satellite technology and rocket development. Topik penelitian doktoral saya saat ini adalah dalam bidang intelligent systems khususnya virtual reality (seperti dijabarkan di Bab II).
Baca Juga
3. Proyek yang diekspose dalam program Mata Najwa tersebut bukan suatu proyek strategis untuk ISS (International Space Station). Proyek itu adalah proyek roket mahasiswa Stratos dari ekstrakurikuler mahasiswa DARE TU Delft, sebagaimana saya jelaskan di Bab III, Itu pun peranan teknis saya saat pada pengembangan flight control module dari roket tersebut.
4. Saya bukan technical director pada proyek roket dan satelit tersebut di atas.
5. Dengan demikian informasi bahwa saya satu-satunya orang non-Eropa yang masuk di ring 1 teknologi ESA adalah tidak benar.