Kabar24.com, JAKARTA - PT Pos Indonesia menerbitkan prangko edisi khusus Habibie-Ainun. Penerbitan tersebut bekerja sama dengan perusahaan milik keluarga Habibie, PT Thareq Habibie Carbon.
Tiap lembar edisi akan dilengkapi QR code dan dapat dipindai untuk mengunduh aplikasi.
Thareq Kemal Habibie, Direktur Utama Thareq Habibie Carbon mengatakan, melalui aplikasi tersebut pembeli bisa menonton film Habibie-Ainun dan Rudi Habibie.
Ide menggabungkan antara prangko dan aplikasi tersebut sebagai upaya menarik minat anak muda. Koleksi tersebut rencananya akan diluncurkan akhir tahun ini.
"Jadi nanti bisa scan dan nonton film Habibie-Ainun dan Rudi Habibie," katanya, Senin (9/10/2017).
Direktur Jaringan Retail dan SDM Pos Indonesia Ira Puspadewi mengatakan,
Baca Juga
pihaknya bangga bisa menerbitkan prangko bersejarah tersebut.
"Habibie adalah talenta terbaik milik Indonesia. Mudah-mudahan prangko ini dapat menarik minat anak muda mengoleksi kembali prangko, " ujarnya.
Prangko Habibie-Ainun dicetak dalam jumlah terbatas dan setiap edisi bernomor seri. Prangko akan dicetak dalam tujuh edisi, masing-masing sebanyak 100.000 lembar dan tiap seri berisi empat keping.
Tak hanya itu, replika prangko emas Habibie-Ainun juga akan diterbitkan, masing-masing sebanyak 18 keping dengan 4 desain berbeda.
Thareq Habibie pun akan menerbitkan edisi spesial 8 windu pernikahan Habibie-Ainun yang dicetak dalam lembaran emas, masing-masing 125 keping. Penggunaan dan penyebaran replika prangko emas sepenuhnya dilakukan oleh pihak PT Thareq Habibie.
Prangko tersebut dibuat dalam jumlah terbatas dan dicetak Peruri melalui proses security printing.
Ada pula kutipan tentang cinta Habibie-Ainun. Setiap edisi prangko terdiri kurang lebih 5000 foto yang dirangkai dalam bentuk portrait.
Melalui momentum penerbitan ini PT Pos Indonesia berharap masyarakat khususnya generasi milenial berminat kembali terhadap prangko, bukan hanya sebagai media pelunasan bea surat, tetapi lebih mengenal Indonesia lewat tokoh yang inspiratif.
Prangko dapat menjadi rujukan masyarakat, termasuk sekolah dan perguruan tinggi sebagai sumber literasi yang mampu mengabadikan sejarah dan peradaban dunia.