Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mengunjungi Las Vegas untuk menemui para korban penembakan massal yang terjadi akhir pekan lalu.
Aksi penembakan brutal oleh seorang pria bersenjata pada Minggu malam (1/10) waktu setempat menjadi potret penembakan paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat (AS) dan ujian bagi kepemimpinan Trump.
Sedikitnya 59 orang dilaporkan tewas dan 527 orang terluka ketika seorang pria bersenjata menembakkan senjatanya ke kerumunan penonton festival musik country di luar Mandalay Bay Hotel.
“Itu adalah tindakan murni kejahatan,” kata Trump dalam sebuah pernyataan di Gedung Putih pada hari Senin, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/10/2017). Pihak FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri dinyatakan membantu proses penyelidikan tragedi tersebut.
“Ratusan warga kita sedang berkabung atas kehilangan orang tercinta. Kita tidak bisa memahami rasa sakit mereka, kita tidak bisa membayangkan kesedihan mereka,” lanjut Trump.
Menurut kelompok pemantauan teroris SITE, mengutip kantor berita Amaq, Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
FBI sejauh ini belum melihat keterkaitan serangan tersebut dengan kelompok teror internasional, bahkan setelah Negara Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Pelaku penyerangan diidentifikasi sebagai penduduk Nevada berusia 64 tahun bernama Stephen Paddock. Pihak kepolisian telah mengonfirmasikan kematiannya karena bunuh diri.
Seorang pejabat di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih juga mengatakan belum menemukan keterkaitan kasus ini dengan teroris. Meski demikian, pemerintah tetap melanjutkan penyelidikannya.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Keamanan Dalam Negeri dikatakan tidak memiliki informasi untuk menunjukkan ancaman kredibel tertentu yang melibatkan tempat-tempat umum lainnya di negara ini pasca penembakan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, masih belum diketahui motif penembakan yang dilakukan Paddock. Saudara laki-lakinya baru-baru ini menggambarkan sosoknya yang tenang dan tidak terkait dengan organisasi politik maupun keagamaan manapun.