Kabar24.com, JAKARTA – Pelaku penembakan mematikan di Las Vegas ternyata seorang penjudi yang kaya dan suka menyendiri.
Stephen Paddock, dikabarkan menetap dalam kehidupan yang tenang dua tahun lalu ketika manajer apartemen dan penjudi ini membeli sebuah rumah dalam komunitas untuk pensiunan di Nevada.
Tempatnya menetap hanya memiliki waktu tempuh sekitar satu jam dari kasino Las Vegas yang ia kerap kunjungi.
“Rumahnya bagus dan terawat, tidak ada yang janggal,” kata Quinn Averett, juru bicara kepolisian Mesquite, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/10/2017).
Beberapa senjata api dan amunisi memang ditemukan di dalamnya, meski hal ini bukanlah sesuatu yang luar biasa di wilayah dengan tingkat kepemilikan senjata yang tinggi tersebut.
Sebelum pindah ke Mesquite, Nevada, Stephen tinggal di kota lain bernama Mesquite di Texas, di mana dia bekerja sebagai manajer sebuah kompleks apartemen bernama Central Park. The Washington Post melaporkan bahwa dia juga pernah bekerja sebagai akuntan dan memiliki investasi real estate.
Mereka yang mengenalnya mengatakan tidak ada indikasi bahwa pria berusia 64 tahun itu mampu bersembunyi di sebuah ruangan di lantai 32 Mandalay Bay Hotel and Casino, dan menembaki kerumunan penonton festival musik country di dekatnya.
“Dia adalah seorang pria kaya, suka bermain video poker dan suka berlayar,” terang saudara laki-lakinya, Eric Paddock, di Orlando, Florida, sehari setelah penembakan tersebut.
“Dia tidak pernah menarik pistolnya, itu tidak masuk akal,” lanjut Eric, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/10/2017).
Eric mengetahui bahwa kakaknya memiliki beberapa pistol yang disimpan, tapi tidak ada senjata otomatis.
Stephen digambarkan sebagai sosok tenang yang pindah kembali ke perbukitan gurun merah Nevada karena alasan legalitas perjudian di negara bagian dan udara yang lebih bersahabat.
Keduanya terakhir berkomunikasi pada awal September. Saat itu, mereka bertukar pesan tentang pemadaman listrik pasca Badai Irma memukul Florida, tempat ibu mereka masih tinggal.
“Sepengetahuan saya, dia tidak terkait dengan organisasi politik dan organisasi keagamaan manapun", kata Eric.
Pihak kepolisian Las Vegas pun telah menginformasikan bahwa Stephen tidak memiliki catatan kriminal selain pelanggaran lalu lintas.
Ayah mereka bernama Patrick Benjamin Paddock, seorang perampok bank bergaris keras yang masuk dalam daftar Federal Bureau of Investigation's Most Wanted sekitar tahun 1960. Namun Eric menyatakan bahwa baik Stephen maupun dirinya tidak mengenal ayahnya dengan baik.
Aksi brutal Stephen Paddock di Las Vegas pada Minggu malam (1/10) waktu setempat menjadi potret penembakan paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat (AS). Sedikitnya 58 orang dilaporkan tewas dan 515 orang terluka.
Stephen diketahui berstatus lajang, meski mungkin sudah menikah saat tinggal di California sekitar tahun 1980. Catatan polisi dan publik mengungkapkan bahwa dia tinggal dengan seorang wanita di komunitas pensiun Nevada. Pihak berwenang telah menyatakan bahwa wanita itu tidak terkait dengan serangan tersebut.