Bisnis.com, JAKARTA—Aktivitas manufaktur di sejumlah negara ekonomi utama Asia berhasil berekspansi di tengah meningkatnya permintaan global.
Dalam laporan resmi dari Biro Statistik Nasional (NBS) China Indeks PMI negara tersebut tercatat berhasil naik dari Agustus sebesar 51,7 menjadi 52,4 pada September . Capaian itu merupakan kenaikan dengan laju tercepat sejak April 2012. Pertumbuhan itu juga menegaskan ekspansi yang telah terjadi sejak 14 bulan terakhir.
Senada, indeks PMI dua negara ekonomi utama Asia lainnya juga mencatatkan ekspansi. Indeks PMI IHS Markit Korea Selatan tercatat mengalami tumbuh dari 49,9 Agustus menjadi 50,6 pada September. Sementara itu, di Jepang, indeks manufaktur tumbuh menjadi 52,9 pada September dari 52,2 Agustus.
Catatan di kedua negara tesebut paling besar didorong oleh peningkatan aktivitas produksi di tengah melonjaknya permintaan baru. Ekspor yang kuat di Negeri Ginseng dan Negeri Samurai pada September menjadi modal lain yang membuat aktivitas manufaktur mereka berekspansi.
"Catatan ini menjadi dasar yang solid untuk manufaktur di Asia, menjelang musim belanja yang besar pada kuartal akhir tahun ini," kata Rob Carnell, Kepala Periset di ING untuk kawasan Asia, seperti dikutip dari Reuters, Senin (2/10/2017).
Senada, data aktivitas manufaktur yang menunjukkan ekspansi juga terjadi di kawasan Asean, meskipun lebih lambat dari bulan sebelumnya. Indeks PMI IHS Markit Asean mencapai 50,3 atau turun tipis dari posisi 50,4 pada Agustus.
Capaian yang melemah pada bulan lalu itu salah satunya disebabkan oleh penurunan jumlah negara yang mengalami ekspansi pada September dari Agustus.
Pasalnya, pada September, jumlah negara yang mencatatkan nilai di atas 50 berjumlah empat negara atau turun dari lima negara pada Agustus. Malaysia dan Singapura menjadi negara yang mengalami pembalikan dari ekspansi pada Agustus menjadi terkontraksi pada September. Sementara itu Thailand justru mengalami sebaliknya
Di sisi lain, negara yang konsisten mengalami ekspansi selama dua bulan terakhir adalah adalah Indonesia, Vietnam, dan Filipina.