Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas manufaktur China berhasil meroket pada September dan menjadi kenaikan dengan laju tercepat sejak April 2012.
Pertumbuhan itu melampaui ekspektasi pasar dan juga menegaskan ekspansi yang telah terjadi sejak 14 bulan terakhir.
Biro Statistik Nasional (NBS) China melaporkan, indeks pembelian manajer (PMI) China bulan lalu berada pada level 52,4 atau naik dari 51,7 pada Agustus. Seperti diketahui, indeks di atas 50 menandakan adanya ekspansi.
Sebelumnya, meskipun diprediksi mencatatkan ekspansi, perkiraan rata-rata 24 ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks PMI China pada September berada pada level 51,5, sedikit turun dari posisi bulan sebelumnya.
Belanja pemerintah di sektor infrastruktur yang melonjak, kenaikan harga properti, serta kuatnya ekspor dan impor menjadi pendorong utama kenaikan indeks PMI China.
Situasi itu diharpakan terus bertahan di tengah meningkatnya aktivitas pengetatan moneter dan finansial jelang digelarnya Kongres Partai Komunis China akhir tahun ini
Akan tetapi, di tengah kenaikan PMI China pada bulan lalu tersebut, indeks harga bahan baku Negeri Panda juga ikut mengalami kenaikan dan berada di atas level 75.
Kondisi itu dikhawatirkan memberi tekanan kepada industri dengan skala kecil. Kenaikan tersebut terjadi pada indeks harga bahan baku manufaktur kertas, kayu olahan, dan furnitur.