Bisnis.com, BALIKPAPAN - Hingga semester II/2017, Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat realisasi investasi di Kalimantan Utara mencapai Rp145 miliar untuk PMDN, dan Rp69,9 miliar untuk PMA.
Dengan capaian tersebut, Kaltara menduduki peringkat ke-26 dari 34 provinsi dalam urutan realisasi PMDN, dan peringkat ke-21 untuk realisasi PMA.
Secara nasional, realisasi investasi masih didominasi Pulau Jawa dengan proporsi sebesar 54% (Rp181,7 triliun), disusul oleh Sumatera dengan besaran 16,2% (Rp54,6 triliun), dan Kalimantan sebesar 10,7% (Rp36,2 triliun).
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan pihaknya tengah berupaya menarik minat para investor melalui sejumlah kebijakan, diantaranya adalah percepatan layanan perizinan, jaminan keamanan, penyediaan akses ke titik potensi investasi, dan lain-lain.
"Kaltara punya beberapa potensi investasi bernilai tinggi, seperti pemanfaatan energi berbasis konservasi dengan adanya SDA yang melimpah," ujarnya, Rabu (27/9/2017).
Selain itu, terdapat sembilan titik ladang minyak dengan potensi reservoir sebanyak 764 juta barel minyak dan 1,4 Tcf gas bumi yang berada di Tana Tidung, Nunukan, dan Bulungan.
Beberapa investor dalam negeri dan luar negeri pun telah menyatakan minatnya untuk mengekspansi bisnisnya ke Kaltara, seperti PT Inalum, Tsingshan Holding Group, dan lainnya.
"Ada juga sumber daya alam terbarukan, berupa food estate di Bulungan dengan luasan 50.000 Ha, dan kawasan rice estate seluas 17.400 Ha di Nunukan. Potensi hutan produksi juga masih luas," tutup Irianto.