Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kim Jong-un Sebut Donald Trump Sakit Jiwa

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menyebut Donald Trump mengalami gangguan mental dan mengingatkan bahwa presiden AS itu akan menerima pembalasan yang setimpal dengan ancamannya akan menghancur-leburkan Korea Utara.
John Andhi Oktaveri
John Andhi Oktaveri - Bisnis.com 22 September 2017  |  09:24 WIB
Kim Jong-un Sebut Donald Trump Sakit Jiwa
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un - Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menyebut Donald Trump mengalami “gangguan mental” dan mengingatkan bahwa presiden AS itu akan menerima pembalasan yang setimpal dengan ancamannya akan “menghancur-leburkan” Korea Utara.

Dalam satu pernyataannya, Kim menyatakan Trump dalam kondisi tidak waras untuk memegang kekuasaan tertinggi di negaranya. Menggambarkan sang presiden sebagai seorang gangster kejam yang tengah bermain api, Kim membandingkan Trump dengan para pendahulunya.

“Tidak memiliki kekuatan persuasif yang bisa dipandang mampu meredakan ketegangan, dia malah membuat pernyataan bodoh yang tidak pernah dikelaurkan oleh para penadahulunya,” ujar Kim sebagimana dikutip theguardian.com, Jumat (22/9/2017).

Pernyataan keras itu keluar setelah Trump dalam pidato pertamanya di Majelis umum PBB menyebut akan menghancurkan Korut secara menyeluruh kalau menyerang AS dan sekutunya. Trump juga mengajak negara lain untuk memutuskan  pendanaan ke negara itu. 

“Perilaku sakit jiwa dari presiden AS yang secara terbuka di PBB menyatakan akan menghancurkan kedaulatan negara asing hanya akan membuat orang tertawa,” ujarnya.

Kim mengatakan bahwa pidato trump itu semakin membuat dirinya yakin apa yang dia jalankan saat ini merupakan sebuah kebenaran yang akan terus dipertahankan.

“Tindakan nyata merupakan opsi terbaik untuk melayani orang yang tuli, yang hanya mau menang sendiri,” ujarnya memaki presiden AS.

Sebelumnya Trump mengumumkan sanksi baru dengan menekan kelompok yang masih berhubungan bisnis dengan Korut. Pernyataan itu disampaikan Trump saat acara makan siang bersama pemimpin Korea Selatan dan Jepang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

nuklir korut
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top