Kabar24.com, JAKARTA - Survei terbaru Lembaga Kajian Pemilu Indonesia mengindikasikan empat bakal calon Gubernur Jawa Timur akan bersaing ketat dalam kontestasi tahun depan.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilih Indonesia (LKPI) Chaerudin Affan mengatakan bahwa survei itu untuk menguji para tokoh di Jawa Timur dan nasional. Para tokoh yang masuk radar survei ini adalah Wakil Gubernur petahana Saifullah Yusuf, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ketua Kadin Jawa Timur La Nyalla Matalitti, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Di samping itu, ada juga Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Kepala Inspektorat Jatim Nurwiyatno, dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf. Para tokoh ini dianggap pantas dan menjadi pilihan masyarakat Jawa Timur sebagai Gubernur Jawa Timur pada Pilgub 2018 .
“Hasil temuan survei menyatakan bahwa Koffifah Indar Parawansa menempati posisi teratas dalam kategori polularitas dengan persentase 78,3% disusul La Nyalla Matalitti 78,1 persen, posisinya menyusul Khofifah Indar Parawansa dengan perolehan 78,3%, disusul oleh Tri Rismaharini, kemudian Saifullah Yusuf sebesar 77,6%,” katanya, Rabu (13/9/2019).
Masih pada kategori yang sama, Abdullah Azwar Anas mendapatkan perolehan suara sebesar 63,7 %, kemudian Budi Sulistyono 61,3%, lalu Nurwiyatno 58,2%, dan Nurhayati Ali Assegaf 46,3%.
Meski demikian, ketika para responden ditanya siapa yang pantas menggantikan Soekarwo sebagai Gubernur Jawa Timur, mayoritas menganggap La Nyalla sebagai tokoh yang dianggap pantas dengan perolehan suara sebesar 79,8% . Para responden menilai, La Nyalla yang berlatar belakang pengusaha dianggap mampu yang mengatasi masalah ekonomi
“Posisinya disusul Risma sebesar 78,4%, Khofifah Indar Parawansa 77,8%, Gus Ipul 76,3% dan Budi Sulistyono meraih 64,7% serta Abdullah Azwar Anas mendapat 62,7%,” jelasnya.
Affam mengatakan, dari keseluruhan hasil survei LKPI, menunjukkan kesimpulan bahwa hanya empat tokoh yang akan saling bersaing memperebutkan kursi panas Gubernur Jawa Timur. Mereka ada La Nyalla Mataliti, Tri Rismaharini, Gus Ipul serta Koffifah Indar Parawansa. Meski demikian menurutnya, masih ada waktu bagi para tokoh untuk meningkatkan keterpilihannya di hadapan publik dengan melakukan sosialisasi.
Survei tersebut digelar sejak 25 Agustus - 5 September 2017 dengan mengunakan sampel sebanyak 1769 responden dengan metode multistage random sampling dengan didasarkan pada populasi daftar pemilih tetap (DPT) di Jawa Timur saat Pilpres 2014.