Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Mulai Antisipasi Kekeringan

Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh kementerian/lembaga maupun kepala daerah untuk mengantisipasi kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Warga mengambil air dari lubang Telaga Banteng di Desa Melikan, Rongkop, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (18/7)./ANTARA-Hendra Nurdiyansyah
Warga mengambil air dari lubang Telaga Banteng di Desa Melikan, Rongkop, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (18/7)./ANTARA-Hendra Nurdiyansyah

Kabar24.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh kementerian/lembaga maupun kepala daerah untuk mengantisipasi kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

Kepala Negara mendapatkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika musim kemarau pada 2017 tidak seperti 2015 saat ada El Nino.

Namun, di beberapa daerah sudah tidak mengalami hujan berturut-turut lebih dari 60 hari, bahkan sebagian di Pulau Jawa sedang mengalami puncak musim kemarau.

"Musim hujan di sebagian besar diperkirakan baru terjadi akhir Oktober atau November 2017. Saya minta semua menteri dan lembaga terkait serta para gubernur untuk betul-betul melihat kondisi-kondisi yang ada di lapangan dan segera melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana kekeringan ini," kata Presiden Jokowi dalam pengantar rapat terbatas, Selasa (12/9/2017).

Dia menjelaskan sebagai langkah jangka pendek agar dipastikan untuk bantuan air bersih bagi masyarakat yang terkena dampak kekeringan. Selain itu, perlu dilakukan pengecekan terhadap pasokan air untuk irigasi pertanian.

Terlebih, dalam 2 tahun terakhir pemerintah sudah banyak membangun bendungan waduk dan embung-embung di desa-desa untuk antisipasi musim kemarau.

Pihaknya juga meminta kementerian terkait memantau ketersediaan stok bahan pangan di beberapa daerah, agar tidak mengalami kelangkaan dan stabilisasi harga bisa terjaga.

"Sekali lagi saya titip pesan agar kita tidak lengah untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, khususnya di lahan lahan gambut seperti pada 2015," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper