Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat menyatakan, mereka telah mengalami kemajuan dalam proses renegosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
Hal ini menjadi kabar baik di tengah ancaman dari Presiden AS Donald Trump yang akan menarik negeri Paman Sam dari proses perundingan pakta perdagangan tersebut pada pekan lalu.
Adapun, pernyataan bersama mengenai proses renegosiasi itu dikatakan oleh Kepala Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer, Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland, dan Menteri Ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo.
Lighthizer menyatakan tidak ada topik atau perjanjian dalam pakta yang diresmikan dalam pertemuan yang digelar di Meksiko pada 1-5 September 2017, namun, para perwakilan perundingan mengklaim bahwa mereka berhasil mengkonsolidasikan pikiran mengenai usaha kecil, perdagangan daring, dampak lingkungan, dan industri jasa.
“Kami merasa apa yang telah kami lakukan dalam dua perundingan awal ini, memang sudah sesuai harapan,” kata Lighthizer, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (6/9).
Sementara itu, Guajardo menjanjikan para perunding akan membahas isu yang lebih kompleks dalam perundingan putaran selanjutnya.
Seperti diketahui, perundingan putaran ketiga akan digelar di Ottawa, Kanada, pada 23-27 September.
Adapun, dia menyebutkan, isu-isu yang lebih kompleks yang akan dibawa dalam perundingan di Ottawa tersebut a.l. mengenai upah pekerja asal Meksiko, perjanjian mengenai porsi konten lokal, dan defisit perdagangan AS dengan mitra-mitranya di Amerika Utara.
Ketiga orang perwakilan pemerintah tersebut juga menyatakan kembali niatnya untuk menyelesaikan kesepakatan mengenai aturan baru NAFTA sebelum pemilu Meksiko pada 2018.