Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Uang Tunai Lebih Digemari Masyarakat Singapura

Masyarakat Singapura yang selama ini dianggap sebagai masayarakat paling melek teknologi di Asia Tenggara, justru tidak terlalu gemar melakukan transaksi non-tunai.
Singapura/Istimewa
Singapura/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA— Masyarakat Singapura yang selama ini dianggap sebagai masyarakat paling melek teknologi di Asia Tenggara, justru tidak terlalu gemar melakukan transaksi non-tunai.

Menurut survei Bloomberg, sembilan dari 10 orang di Negeri Singa itu masih memilih untuk melakukan pembayaran atas transaksi harian mereka dengan uang tunai. Hal ini seolah melawan anggapan bahwa bangsa yang melek teknologi akan semakin mudah menerapkan cashless society.

Theresia Loh, seorang pegawai di Singapura yang sedang mengantri makanan di sebuah food court di Singapura mengaku lebih memilih  membayar belanjaannya dengan uang tunai. Dia menilai bahwa membayar secara tunai lebih mudah daripada menggesekkan kartu banknya.

Di sisi lain, dia juga melihat tidak semua kios atau warung yang menyediakan alat EDC untuk memindai kartunya untuk melakukan transaksi.

“Perangkat digital seperti EDC seringkali hanya dibatasi untuk kios atau penyedia layanan tertentu saja. Jika pun ada, biasanya mesin rusak atau tidak dapat memroses pembayaran. Jadi saya rasa lebih mudah menggunakan uang tunai,” kata Loh, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (5/9/2017).

Fenomena itupun mendapat respon dari Pemerintah Singapura. Mereka berencana mengembangkan layanan yang  berupa penggunaan QR code untuk transaksi di dalam negeri. QR code tersebut dapat dipindai menggunakan ponsel pintar penjual maupun pembeli untuk memindahkan dana sebagai bentuk transaksi.

Program tersebut dinilai lebih efektif untuk menciptakan sistem cashless society karena biaya oprasional yang relatif murah dan dapat digunakan di kios atau penyedia jasa berksala kecil.

Namun demikian, banyaknya pilihan sistem pembayaran non-tunai di Singapura rupanya juga menjadi masalah tersendiri. Banyak masyarakat yang dibingungkan dengan cara bertransaksi yang begitu banyak.

Survei dari Paypal mengatakan, 63% orang Singapura mengaku bingung dengan banyaknya metode pembayaran non-tunai di negaranya. Fakta itu membuat mereka memilih menggunakan uang tunai sebagai metode pembayaran.

Senada dengan yang terjadi pada konsumen, para penjual atau pengusaha mengaku kewalahan untuk mengikuti tren pembayaran non-tunai yang ada saat ini. Survei itu menyebutkan 65% pebisnis di Singapura mengaku cukup bingung mengadopsi metode pembayaran yang sangat beragam.

Vishnu Varathan, Kepala Ekonomi Mizuho Bank Ltd. di Singapura, mengatakan bahwa pemerintah dapat membantu bisnis dengan mensubsidi biaya penerapan sistem pembayaran elektronik terpadu.

"Saya tidak berpikir orang Singapura menentang sistem pembayaran non-tunai. Mereka saat ini memang merasa nyaman dengan uang tunai dan mereka hanya butuh dorongan ke arah yang benar," katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper