Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tolak Komentari Kasus Aris-Novel, Kapolri Tito Justru Lontarkan Pujian Untuk Aris

Tito mengaku selama 29 tahun bekerja bersama, Aris di matanya adalah sosok yang sangat bergaul. Kedatangan Aris menghadap Pansus Hak Angket KPK, kata Tito, merupakan sebuah tindakan berani yang dilakukan tanpa izin baik dari pimpinan KPK maupun Polri.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan perkembangan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan perkembangan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Kabar24.com,JAKARTA - Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian enggan berkomentar terkait kasus yang dilaporkan oleh Direktur Penyidik KPK Brigjen Aris Budiman ke Polda Metro Jaya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Aris melaporkan penyidik senior KPK Novel Baswedan terkait dugaan pencemaran nama baik melalui surat elektronik atau email yang diterima oleh beberapa pihak di tubuh KPK.

"Saya tidak ingin memberikan komentar mengenai permasalahan anggota Polri yang sedang bertugas di KPK. Saya menahan diri untuk tak banyak berikan komentar soal itu. Saya hargai KPK. Saya tidak ingin Polri berbenturan dengan KPK. Saya enggak ingin kedua institusi ini jadi berseberangan. Bersinergi akan lebih baik," kata Tito seusai memimpin acara serah terima jabatan para Kapolda di lima wilayah, Selasa (5/9/2017).

Menurut Tito, dirinya menghargai apa yang dilakukan oleh Aris yang menurutnya dikenal sebagai sosok yang low profile, jujur, pekerja keras, cerdas, serta orang yang gemar belajar.

Tito mengaku selama 29 tahun bekerja bersama, Aris di matanya adalah sosok yang sangat bergaul. Kedatangan Aris menghadap Pansus Hak Angket KPK, kata Tito, merupakan sebuah tindakan berani yang dilakukan tanpa izin baik dari pimpinan KPK maupun Polri.

"[Aris] pegang prinsip sangat loyal ke atas, loyal ke samping, loyal ke bawah. Saya enggak dapatkan izin karena dia juga enggak komunikasi dengan saya, sedang naik haji. Yang saya dengar dari Wakapolri, beri arahan ke Polda Metro untuk menahan dia supaya enggak berangkat ke Pansus, tapi dia menyampaikan: 'saya hormat, tapi kali ini hanya saya yang bisa membersihkan nama saya sendiri'. Itu pendapat dia".

Pujian Tito untuk Aris masih berlanjut. Menurutnya, Aris adalah pribadi yang tak ingin menonjolkan diri, oleh karena itu tidak sering tampil di media. "Karena dia bekerja, kalau sudah selesai dia kerja enggak tampil di media. Apalagi kerja tim, dia enggak mau klaim bahwa seolah kerja dia sendiri," tegasnya.

Saat ini, kasus yang menempatkan Novel sebagai pihak terlapor ini masih terus bergulir di Polda Metro Jaya. Kendati status Novel belum dinaikkan dari terlapor menjadi tersangka, proses kasus ini sendiri telah memasuki tahap penyidikan.

Sejauh ini, selain Aris, penyidik Dit. Reskrimsus Polda Metro Jaya telah memeriksa dua orang saksi di mana salah satunya merupakan mantan penyidik KPK. Adapun langkah selanjutnya, polisi akan terus mengumpulkan bukti sembari terus memeriksa saksi-saksi, termasuk saksi ahli.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper