Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Wododo meminta masyarakat untuk sadar akan momentum perekonomian nasional dan tidak terfokus pada hasutan dan ujaran kebencian seperti disebarkan Saracen.
Kepala Negara mengatakan Tanah Air memperoleh capaian bagus yang bertubi-tubi dan bisa dijadikan momentum. Presiden juga menyinggung soal kasus penyebaran konten ujaran kebencian Saracen yang justru menjadi pusat perhatian masyarakat.
'Momentumnya lupa, sukanya malah [isu] Saracen," kata Presiden Jokowi saat membuka Pencatatan Perdana Kontrak Investasi Kolektif – Efek Beragun Aset (KIK – EBA) Mandiri – PT Jasa Marga, Tbk. (JSMR 01) Surat Berharga Hak Atas Pendapatan Tol Jagorawi, Kamis (31/8/2017).
Baca Juga
Dia memaparkan momentum pertama, peringkat layak investasi dari Fitch Rating's, Moody's dari Standard & Poor's. Kedua, Indonesia dinyatakan sebagai negara tujuan investasi dari ranking 8 menuju 4.
Di dalam negeri, lanjutnya, survei Gallup melaporkan Indonesia meraih peringkat pertama soal kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sebesar 80%. Lembaga survei tersebut juga dinilai kredibel.
Seluruh pihak diharapkan mampu memanfaatkan momentum bagus tersebut, ujar Presiden.