Kabar24.com, PADANG - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, menyiapkan lahan seluas 2.600 hektare di Pulau Siberut untuk dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata.
Desti Seminora, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepulauan Mentawai, mengatakan lahan yang disiapkan itu berada di Taileleu dan sudah dibeli investor untuk dijadikan KEK pariwisata.
“Taileleu punya potensi wisata yang bagus, dengan pemandangi alami, potensi bahari, serta adat budaya masyarakat sekitar yang masih terjaga. Tentu saja lahannya sudah siap,” ungkapnya pada Kamis (24/8/2017).
Dia mengemukakan daerah itu siap dikembangkan menjadi KEK pariwisata, karena Mentawai memerlukan pembangunan pariwisata terpadu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Desti memperkirakan yang bisa masuk untuk pengembangan KEK Pariwisata Mentawai itu bisa melebihi Rp1 triliun. Investasi itu mencakup pembangunan infrastruktur bandara, dermaga, resor dan hotel, serta fasilitas penunjang lainnya.
Dia mengungkapkan Mentawai memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, mulai dari panorama alam, pantai dan laut. Wisata bahari, wisata ombak, hutan mangrove, serta budaya asli masyarakat Mentawai yang potensial dikembangkan.
Sayangnya, pengembangan pariwisata Mentawai selama ini terhambat minimnya akses ke daerah itu. Bandara Rokot yang menjadi jalur tercepat menuju Mentawai dari Padang belum memiliki sarana yang memadai.
Begitu pula keberadaan transportasi kapal, kata Desti, belum menyentuh keseluruhan daerah Mentawai. Akses kapal dari Padang ke kawasan Mentawai baru menuju Muara Siberut di Pulau Siberut, Tuapejat di Pulau Sipora, dan Sikakap di Pulau Pagai.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menilai kesiapan daerah dalam penyediaan lahan harus mendapat dukungan pemerintah pusat.
“KEK pariwisata ini adalah upaya untuk percepatan pembangunan ekonomi Mentawai melalui sektor pariwisata. Kami harapkan ini [Mentawai] mendapat perhatian pusat,” katanya.
Dia mengatakan Pemprov Sumbar memprioritaskan pembangunan infrastruktur Mentawai agar keluar dari katergori daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Termasuk salah satunya mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata.
Nasrul menuturkan akan dilakukan peninjauan terhadap KEK Mentawai, untuk kemudian diusulkan kepada pemerintah pusat sabagai salah satu KEK pariwisata di Tanah Air.
Sumbar mengusulkan dua daerah sebagai kawasan wisata prioritas yang dikembangkan, yakni KEK Mandeh di Pesisir Selatan dan KEK Mentawai di Kepulauan Mentawai.