Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan investasi yang masuk ke daerah itu tahun ini mencapai Rp6,5 triliun, baik dari penanaman modal asing (PMA) maupun penamanan modal dalam negeri (PMDN).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BKPM PPT) Sumbar Maswar Dedi menyebutkan sampai pertengahan tahun ini realisasi investasi itu baru 20% dari target.
“Baru 20% dari target. Tetapi untuk angka sebetulnya sudah sampai 40%, namun ada beberapa kendala yang perlu diselesaikan,” katanya, Kamis (10/8/2017).
Dia mengungkapkan jika memasukan investasi dari PT Sumpreme Energy di bidang geothermal atau panas bumi senilai Rp1,8 triliun, yang realisasinya baru dilaksanakan pada kuartal ketiga, maka realisasi investasi sudah menyentuh 70%.
Maswar menuturkan investasi terbesar Sumbar saat ini berasal dari pengembangan energi panas bumi di Solok Selatan, dan rencana investasi panas bumi di Kabupaten Solok oleh Hitay Energy.
Selain itu, investasi lainnya yakni di bidang pengolahan crude palm oil (CPO) atau minyak sawit, karet, perdagangan, perhotelan, dan pariwisata.
Fokus pemerintah daerah, imbuhnya, memang mendorong peningkatan investasi di sektor pariwisata yang potensinya sangat besar. Apalagi, Sumbar telah ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata halal dunia.
Adapun, sepanjang tahun lalu nilai investasi yang masuk ke daerah itu mencapai Rp4,8 triliun, jauh di atas target pemerintah yang hanya Rp3,5 triliun.
Secara keseluruhan, bidang investasi yang menjadi buruan investor tahun lalu masih di industri pengolahan, agro industri, pembangkit listrik dan energi terbarukan, tambang, kelautan dan perikanan, hotel dan restoran, perkebunan, dan perdagangan.
Saat ini, Maswar mengakui hambatan tanah masih menjadi kendala investasi di daerah itu. Namun, pemda menjamin memfasilitasi pembebasan lahan, sehingga tidak menghambat masuknya investasi.
“Kami bantu investor yang bermasalah pada urusan tanah ini. Jadi jauh-jauh hari yang dituntaskan dulu tanahnya baru dipromosikan,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menjamin kemudahan berinvestasi di Sumbar berupa kemudahan izin, percepatan pembebasan lahan, ketersediaan energi, iklim kerja dan buruh.
“Kami pastikan kemudahan bagi investor yang mau menanamkan modalnya menjalankan usaha di Sumbar,” kata Irwan.
Menurutnya, masuknya investasi ke daerah itu akan berkontribusi membuka lapangan kerja baru dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah. Secara tidak langsung juga berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dia menjanjikan selain kemudahan investasi sesuai prosedur yang berlaku, termasuk juga jaminan keamanan bagi investor yang menanamkan modalnya.
“Jaminan keamanan juga penting, karena jika situasi kondusif dan situasi aman, investor tidak akan berpikir dua kali untuk investasi,” ujarnya.