Kabar24.com, JAKARTA – Militer Korea Selatan mengingatkan Korea Utara akan potensi serangan balasan yang dahsyat jika negara beribukota Pyongyang tersebut merealisasikan ancamannya untuk meluncurkan rudal ke Guam, wilayah Amerika Serikat (AS) di Pasifik.
“Ancaman Korea Utara menyerang Guam dan mengubah Seoul menjadi ‘lautan api’ merupakan tantangan serius,” tutur juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan kepada pers, seperti dikutip dari Bloomberg (Kamis, 10/8/2017).
Pihak militer Korea Selatan ditegaskan siap sepenuhnya untuk menghadapi aksi apapun oleh Korea Utara.
“Kami memberi peringatan keras. Jika Korea Utara melakukan provokasi meskipun telah mendapat peringatan keras, maka akan mendapat reaksi yang kuat dari militer Korea Selatan dan aliansi AS-Korea Selatan,” lanjutnya.
Pada Rabu (9/8), Korea Utara mengutarakan rencananya meluncurkan serangan rudal ke Guam, beberapa saat setelah Presiden AS Donald Trump memberi pernyataan keras bahwa setiap ancaman dari negara Kim Jong-un itu akan berbuah api dan kemarahan darinya.
Korea Utara menguraikan rencana untuk menembakkan empat rudal balistik Hwasong-12 ke Guam pada pertengahan Agustus. Guam diketahui merupakan basis militer Amerika yang mencakup sebuah skuadron kapal selam, pangkalan udara, dan satuan penjaga pantai.
Kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), melaporkan bahwa armada Korut akan terbang di atas barat daya Jepang dan mendarat sedekat 30 km dari Guam.
Juru bicara tentara Korea Utara sebelumnya menyatakan bahwa rencana tersebut bisa dieksekusi kapan saja jika pemimpin mereka, Kim Jong Un, sudah membuat keputusan.
Mengutip pernyataan seorang Jenderal Korean People’s Army (KPA) yang merespon pernyataan keras Trump, KCNA melaporkan bahwa kekuatan merupakan langkah yang efektif untuk diterapkan alih-alih dialog.
“Tindakan militer yang akan diambil KPA akan menjadi obat yang efektif untuk menahan pergerakan AS di wilayah selatan semenanjung Korea dan sekitarnya,” jelas KCNA.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson berupaya untuk meredakan ketegangan menyusul ucapan Trump, sementara Menteri Pertahanan AS James Mattis mengingatkan bahwa Korea Utara harus menghentikan setiap tindakan yang akan mengarah pada akhir dari rezimnya dan kehancuran rakyatnya.
Pemerintah Korea Selatan dikabarkan berencana mengadakan pertemuan keamanan nasional pada hari ini untuk membahas ancaman rudal Korea Utara.