Bisnis.com, JAKARTA—Komisi Perdagangan Amerika Serikat (ITC) sepakat menyelidiki tuduhan bahwa Apple Inc telah melanggar hak paten Qualcomm Inc dalam produk iPhone 7 dan produk lainnya.
Dalam keterangan resminya, ITC mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera memproses laporan Qualcomm tersebut. Otoritas AS tersebut menargetkan akan mampu menyelesaikan kasus sengketa tersebut dalam 45 hari ke depan.
Seperti diketahui, Qualcomm telah mengajukan laporan pada awal Juli. Dalam laporannya perusahaan yang berbasis di San Diego tersebut meminta ITC melarang penjualan model iPhone tertentu yang mengandung chip modem broadband, yang membantu telepon terhubung ke jaringan data nirkabel, yang tidak dibuat oleh Qualcomm.
Adapun, Apple mulai menggunakan chip modem broadband buatan Intel Corp di iPhone 7. Dalam hal ini Qualcomm tak menuduh bahwa chip keluaran Intel itu melanggar hak patennya. Hanya saja perusahaan tersebut mempermasalahkan cara Apple yang menggunakan chip keluaran Intel untuk produk iPhone.
"Kami menantikan penyelidikan segera ITC terhadap pelanggaran Apple atas kekayaan intelektual kami. Kami senang bahwa proses penyelidikan akan dipercepat," kata Don Rosenberg, Wakil Presiden Eksekutif dan Penasihat Umum Qualcomm, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/8/2017).
Menanggapi keputusan ITC tersebut Intel menolak berkomentar. Sementara itu Apple mengangkat kembali komentar Chief Executive Apple Tim Cook sebelumnya, yang menyatakan bahwa Qualcomm belum menawarkan persyaratan perizinan yang adil dan masuk akal untuk teknologi mereka guna dipasang di produk iPhone 7.
Ketika ITC mempertimbangkan apakah akan menangani kasus ini, sebuah koalisi yang terdiri dari Google Inc.,Microsoft Inc, dan Facebook Inc menerbitkan pernyataan bersama pada bulan lalu. Pernyataan bersama itu mengkritik bahwa permintaan Qualcomm untuk melarang impor beberapa jenis iPhine akan merugikan konsumen.
Qualcomm sendiri tak tinggal diam. Perusahaan itu menuding koalisi tersebut sengaja dibentuk untuk menekan regulator perdagangan AS.