Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat bijak menggunakan media sosial agar tidak menyebabkan benci dan fitnah.
"Namanya media sosial, terutama remaja-remaja kita, hati-hati kalau membuat status. Apakah bisa menyinggung orang lain, apakah bisa menyebabkan orang lain sakit hati? Apalagi niatnya langsung ingin mencela, mencemooh, atau menjelekkan," kata Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Presiden menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam pembukaan Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD 2017 di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta Tmur.
Beberapa waktu belakangan, media sosial tampak seolah menjadi tempat tumbuh suburnya perilaku negatif yang diyakini Presiden bukan bagian dari budaya bangsa Indonesia, apalagi bila sampai menghasut dan mencela pihak lain sehingga menumbuhkan kebencian antarsesama.
"Ini selalu saya ingatkan, kita ini saudara sebangsa dan setanah air. Jangan lupakan itu," ujar Presiden.
Saat memberikan sambutannya, Presiden juga meminta seorang peserta untuk maju ke hadapannya untuk menjawab satu kuis.
Seorang peserta kejuaraan tampak ragu saat menuju panggung, peserta bernama Gladis itu mengaku gugup saat diminta mendekat ke arah Presiden Joko Widodo.
"Tidak usah takut, Presidennya tidak diktator kok," kata Presiden.
Presiden Joko Widodo juga menjelaskan bahwa belakangan di media sosial banyak pihak yang menuding dirinya bertindak otoriter atau bahkan sebagai seorang diktator.
"Masa wajah saya seperti ini dibilang diktator," kata Presiden yang disambut tawa peserta Persinas.