Bisnis.com, JAKARTA - Selepas pengumuman resmi CPNS dan juga waktu pendaftaran telah dimulai, maka persaingan dalam seleksi pun akan segera dimulai bahkan ketatnya persaingan dalam memperebutkan kursi CPNS sudah tampak, oleh karenanya butuh strategi jitu yang menjadi andalan agar seleksi CPNS yang diikuti berjalan dengan lancar dan impian lulus CPNS 2017 menjadi kenyataan.
Baru-baru ini Menpan melalui Kabag Komunikasi Publik Kementerian PANRB Suwardi kepada peminat seleksi CPNS pernah mengungkapkan yang intinya calon peserta nanti bisa memahami apa saja syarat pendaftaran yang diperlukan, oleh karenanya sebelum masuk ke tahap lain yang awal adalah seleksa berkas administrasi peserta apakah sudah sesuai dengan persyaratan atau belum.
Secara sistematis seleksi CPNS yang akan berlangsung ada sebagai berikut.
- Seleksi kompetensi dasar (SKD) -> Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) -> CPNS
Dan secara turunan maka pemecahannya sebagai berikut.
- SKD -> 3 Kompetensi yang diujikan -> Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
- SKB -> minimal 2 jenis tes -> tes praktik kerja, tes fisik/kesamaptaan, psikologis, kesehatan jiwa, dan wawancara.
- SKD atau SKB -> Capai Passing Grade -> Lulus
Apa itu Passing Grade???
Passing grade biasa juga disebut ambang batas nilai, artinya standar nilai terendah yang harus tercapai. Dan rincian Passing Grade sendiri adalah sebagai berikut.
- Passing grade -> berbeda 3 kategori -> misal 70 Twk, 75 TIU dan 110 TKP
Itu baru contoh karena belum ada pengumuman besaran passing grade CPNS 2017.
Dalam kesempatannya juga pihak Kemenpan menjelaskan mengenai kunci keberhasilan seleksi CPNS 2017 adalah dengan menguasai kisi-kisi tes dan sehingga materi yang dipelajari tidak jauh meleset dengan soal yang akan dikerjakan.
"Untuk itu, peserta diminta mempersiapkan diri dengan mempelajari sesuai dengan kisi-kisi yang telah ditetapkan," kata Suwardi kepada wartawan, Kamis (13/7/2017).
Kisi-kisi TWK atau Tes Wawasan Kebangsaan
Salah satu kategori tes yang harus dicapai pasing gradenya adalah TWK, lalu apa yang diujikan dari soal seleksi tipe ini?
Menurut Kabag Komunikasi Publik Kemenpan, Tes Wawasan Kebangsaan dimaksudkan untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan nilai-nilai empat pilar kebangsaan Indonesia. Empat pilar itu meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Indonesia (NKRI).
Tes NKRI -> sistem tata negara Indonesia, sejarah perjuangan bangsa, peranan bangsa Indonesia dalam tatanan regional maupun global, dan kemampuan berbahasa Indonesia secara baik dan benar.
Kisi-kisi TIU atau Tes Intelengensi Umum
"Tes ini juga untuk menilai kemampuan numerik, yaitu kemampuan melakukan operasi, perhitungan angka, dan melihat hubungan di antara angka-angka," tambah Suwardi.
TIU -> kemampuan verbal -> kemampuan menyampaikan informasi secara lisan maupun tulis.
Kisi-kisi TKP atau Tes Karakteristik Pribadi
“TKP juga untuk menilai kemampuan bekerja sama dalam kelompok, dan kemampuan menggerakkan dan mengkoordinir orang lain,” imbuh Suwardi.
Yang termasuk tuntutan dalam soal seleksi TKP adalah sebagai berikut.
1. integritas diri,
2. semangat berprestasi,
3. kreativitas dan inovasi,
4. orientasi pada pelayanan,
5. orientasi kepada orang lain,
6. kemampuan beradaptasi,
7. kemampuan mengendalikan diri,
8. kemampuan bekerja mandiri dan tuntas,
9. kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan.
Kisi-kisi Soal Seleksi Kemampuan Bidang (SKB)
Siapa penyusun soal SKB?Pertanyaan ini cukup penting agar bisa kita memprediksi ke arah mana soal tes yang disebut dengan soal SKB ini. Adapun ini tertuang dalam aturan Permen PANRB No 20/2017 tersebut, materi SKB ditetapkan oleh instansi pembina jabatan fungsional. Sedangkan materi seleksi untuk jabatan pelaksana ditetapkan oleh instansi yang membidangi urusan jabatan pelaksana dimaksud.
Tetapi kalau instansi pembina jabatan fungsional atau instansi yang membidangi urusan jabatan pelaksana belum siap menyusun materi SKB, maka penyusunannya dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian instansi yang melakuan pengadaan CPNS. Materi SKB selanjutnya itu, dikoordinasikan dan diintegrasikan ke dalam sistem CAT Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Tidak semua peserta bisa ikut tes SKB yang merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya yakni SKD, karena maksimal jumlah peserta SKB adalah 3 kali dari jumlah kuota yang akan diterima dengan syarat peserta itu lulus passing grade.
Sebagai contoh misal lowongan Polisi Lapas di Kemenkumham katakanlah akan menerima kuota sebanyak 5 orang, sedangkan peserta 100 orang dan yang lulus passing grade ada 20 orang, maka yang berhak ikut SKB adalah 3 x 5 orang, hanya 15 orang dengan nilai tertinggi.
Tes CAT CPNS 2017
Baik SKD maupun SKB semuanya menggunakan komputer dalam pengerjaan soal atau yang dikenal dengan CAT CPNS, atau ujian CPNS berbasis komputer.
Bagi yang merasa gaptek tak perlu cemas sebab di saat ujian ada panitia yang akan membantu proses pelaksanaan dan penjelasan mengenai petunjuk pengerjaan soal ujian CPNS di komputer.
Tes CAT CPNS dinilai lebih berhasil dalam melakukan proses seleksi yang transparan dan juga akuntabel sehingga dapat menjaring peserta terbaik.
Ingin lulus tes CPNS 2017 dengan baik dan unggul dibandingkan peserta lain, jangan tunggu lagi langsung pelajari materi sesuai kisi-kisi soal atau bila ingin contoh soal yang dapat dijadikan bahan pembelajaran bisa Download soal CPNS 2017 terbaru Kisi-kisi dan Kunci Soal Tes CPNS 2017 Per Jurusan Semua Formasi.
CPNS KemenkumHAM 2017
Lalu jurusan kuliah apa saja yang bisa ikut tes CPNS KemenkumHAM 2017
Ada 21 jabatan yang dibuka, dan masing-masing akan memberikan peluang pada lulusan SLTA, DIII, dan juga S1 seperti yang diatur dalam SEK.KP.02.01-490 tentang Pelaksanaan seleksi CPNS Kemenkumham tahun 2017, formasi sejumlah 17.526 untuk 21 jabatan yang akan ditempatkan di sejumlah unit kerja kementerian tersebut. Dari jumlah itu, 14.000 untuk Penjaga Tahanan dengan kualifikasi SLTA Sederajat yang menguasai komputer.
Formasi lainnya -> Analis Kemigrasian 2.278 kursi khusus sarjana/S-1 dari beberapa jurusan -> 19 jabatan teknis lain ada 1.248 kursi khusus Sarjana/S-1 dan D-III dari beberapa jurusan.
Formasi penjaga tahanan -> Kuota CPNS laki-laki 11.423 orang dan Kuota CPNS perempuan 2.297 orang.
Pembimbing kemasyarakatan pertama -> 497 pria dan 155 perempuan -> S-1 Psikologi, Sosiologi, dan Hukum.
Analis Keimigrasian Pertama 2.278 orang -> 229 kursi lulusan cumlaude -> Lainnya : Hukum, Sospol, ekonomi, akuntansi, teknik informatika, ilmu komputer, sistem informasi, teknik komputer serta sastra bahasa asing.
Pemeriksa Keimigrasian Terampil 30 orang -> D-III akuntansi, manajemen, ilmu komputer, sistem informasi, manajemen informatika, teknik informatika, keuangan serta sastra dan bahasa asing.
Pemeriksa Merek Pertama 15 orang -> S-1 hukum, manajemen, teknik, humaniora serta farmasi.
Pemeriksa Paten Pertama 15 orang -> S-1 kimia, biologi, farmasi, fisika, teknik elektro, teknik mesin, teknik sipil, teknologi pertanian, teknologi perikanan dan teknik di bidang international patent classification (IPC).
Analis Kekayaan Intelektual 15 Orang -> S-1 seni rupa, desain, teknik, hukum serta manajemen.
Analis Hukum 136 orang -> S-1 hukum.
Analis Perlindungan Hak-hak sipil dan HAM 40 orang -> S-1 Hukum dan Sosial Politik.
Penata Keuangan 25 orang -> S-1 ekonomi manajemen, akuntansi, manajemen keuangan, serta komputerisasi akuntansi.
Kustodian Kekayaan Negara 20 orang -> S-1 dari jurusan ilmu bisnis dan manajemen, Sospol, ekonomi manajemen, serta hukum akuntansi.
Pengelola Teknologi Informasi 70 orang -> S-1 jurusan Teknik Informatika, sistem informasi, ilmu komputer dan teknik komputer.
Spesialis kulit dan kelamin, dokter spesialis penyakit dalam pertama, dokter spesialis anak pertama, dokter spesialis ginekologi pertama, dan dokter spesialis anastesi pertama masing-masing 1 orang.
Psikolog Klinis Pertama 15 orang, dengan kualifikasi S-1 Psikologi.
Auditor Pertama 15 Orang -> S-1 Ilmu Hukum, Psikologi, akuntansi, administrasi pendidikan, teknik informatika, ilmu komputer, sistem informasi, administrasi negara, administrasi bisnis, dan administrasi perpajakan.