Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian menilai perlu pengembangan kawasan khusus di Papua, Indonesia Timur khususnya untuk menjadi pusat indutri pertanian dan pangan.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sedang mengupayakan pengembangan kawasan industri di setiap daerah untuk menurunkan biaya logistik. Tol laut sebenarnya bertujuan menurunkan biaya logistik.
“Program poros maritim ini kan untuk menurunkan logistic cost, pengembangan wilayah indusri dan logistik mengadakan sendiri, itu kan movement barang, tetapi ini [kawasan industri] biasanya juga mengembangkan Pelabuhan Impor atau Ekspor,” ujar Airlangga kepada Bisnis.com di Kantor Kementerian Perindustrian pada acara Kader Bangsa Fellowship Program, Senin (30/7).
Dia menambahkan, beberapa industri seharusnya bisa dibangun sesuai komoditas masing-masing daerah. Misalnya, kawasan industri untuk bahan konsumsi bisa dibangun di Manokwari, Papua.
“Yang kita kembangkan dengan tol laut dari Jawa ini dibawa ke sana, diproduksi di Papua tetapi tidak bisa dipakai kapal lain keluar mereka, komoditas masing-masing mempunyai tujuan masing-masing,” paparnya.
Dia berharap, dari Merauke misalnya, ada hasil pertanian atau pangan lain yang diproduksi dari tempat tersebut didampingi dengan Food Station dengn regular line. “Bisa didorong kalau kita membatasi pelabuhan impor sekitar Timur saja, jadi barang tidak menumpuk di Jakarta,” paparnya.
Saat ini Kementerian Perindustrian sedang membahas masalah penyelundupan dan penurunan daya beli. Sehingga kalau masalah ini juga menyumbangkan biaya yang lebih tinggi, maka strateginya adalah penundaan kawasan industri.
Menurut Airlangga saat ini ada tiga industri yang bertumbuh pesat antara lain; Industri Kimia, Farmasi, dan Obat-obatan; Industri Makanan dan Minuman, dan Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Kondisi ni juga dipertimbangkan karena pertumbuhan investasi meningka, dan ada kepercayaan investor yang tinggi. Itu satu modal, diperlukan kestabilan politik.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sekarang program tol laut memiliki tujuh lintasan. Selanjutnya pemerintah akan menambah lagi enam lintasan. Dengan itu, kita juga akan tambah tol udara tahun ini. Sudah dilaksanakan dan Peraturan Presidennya sudah turun.
“Terutama Indonesia bagian timur. Jadi dari 12-13 itu, kira-kira 12 itu untuk timur. Yang ke barat itu untuk Sumatera bagian Timur, kedua untuk daerah Natuna,” papar Budi.