Kabar24.com, JAKARTA - Etos kerja dan kerja keras masih menjadi masalah di Indonesia. Kita masih sangat kurang dalam menghargai kerja keras yang dibutuhkan demi mencapai kemajuan.
Presiden Joko Widodo menekankan perlunya perubahan pola pikir, sikap dan etos kerja untuk menuju bangsa dan negara yang maju.
"Infrastruktur bisa dibangun dengan cepat, tetapi hal yang berkaitan dengan nilai, karakter, kalau tidak diubah maka tidak ada artinya pembangunan infrastruktur itu," kata Presiden Jokowi ketika memberikan kuliah umum di Akademi Bela Negara Partai Nasdem di Jakarta, Minggu (16/7/2017).
Jokowi menilai sikap dan etos kerja yang diperlukan untuk menuju kemajuan masih sangat kurang. "Masih sangat kurang dalam menghargai kerja keras sebagai sesuatu yang luhur, juga disiplin dan patuh pada nilai-nilai atau aturan," katanya.
Ia mencontohkan hal-hal kecil seperti ketika berlalu lintas di jalan raya seperti keharusan berdisiplin dan antre di jalan umum.
Baca Juga
"Dibandingkan negara lain bisa maju tanpa sumber daya alam, rasanya sulit mengejar mereka kalau disiplin dan etos kerja masih seperti saat ini," katanya.
Terkait pendirian ABN Partai NasDem, Presiden Jokowi menyambut gembira pendirian lembaga pendidikan yang bertujuan menumbuhkan semangat patriotisme dan membangun solidaritas anak bangsa dengan semangat gotong royong.
Menurut Jokowi, tantangan persaingan antarbangsa saat ini sangat kelihatan sekali. Semua negara bersaing memperebutkan kue ekonomi global atau internasional. Semua berlomba dalam bidang perdagangan, investasi dan lainnya.
"Semua negara menatap ke depan dengan inovasi baru. Misal pembangunan mobil listrik, ruang angkasa, sistem pembayaran dan lainnya. Perubahan sangat cepat, kita jangan terjebak pada pola pikir yang tidak produktif seperti demo yang tidak produktif," katanya.